STB TERUS BUKA, PANDEMI COVID - 19, SEMAKIN SEMAKIN MENGANCAM

Muara Enim,RN Sudah berapa besar dana Pemkab Muara Enim dikeluarkan untuk penanganan covid -19. Namun timbul pertanyaan, seriuskah Pemkab Mu...

Muara Enim,RN

Sudah berapa besar dana Pemkab Muara Enim dikeluarkan untuk penanganan covid -19. Namun timbul pertanyaan, seriuskah Pemkab Muara Enim dalam penanganan covid -19 ini. Pasalnya disaat pandemi covid -19 semakin mengkhawatirkan namun kegiatan kerumunan orang banyak tempat hiburan malam Sungai Tebu (STB) yang berlokasi di Desa Muara Lawai Kecamatan Muara Enim Kabupaten Muara Enim masih terus dibiarkan buka. 

Hal ini mendapat sorotan dari be erapa Organisasi di Kabupaten Muara Enim, diantaranya Projo dan BP3RI. 

Ketua Projo Denni Eka Candra SE melalui bidang Hubungan Masyarakat Projo M Ary Asnawi sangat menyayangkan sikap Pemkab Muara Enim yang terkesan tidak tegas, bahkan disinyalir ada pembiaran terus bukanya tempat hiburan malam Sungai Tebu di Desa Muara Lawai. 

Dijelaskan M Ary Asnawi, pada situasi pandemi covid 19 ini, yang mana sudah sangat mengkhawatirkan. Dimana mana banyak tempat hiburan yang tidak boleh buka demi memutus matarantai pandemi covid - 19. Namun anehnya di Kabupaten Muara Enim terutama di tempat hiburan Sungai Tebu (STB) yang berlokasi didesa Muara Lawai dibiarkan saja terus beroperasional. 

Bukan cuma itu, lanjut Ary, disinyalir juga kalau tempat hiburan Sungai Tebu (STB) adalah illegal. 

"Sebagai Humas Projo dan juga selaku warga Muara Lawai, minta segera tutup beroperasinya tempat hiburan Sungai Tebu Muara Lawai. Dan kalau para pemiliknya masih saja membandel segera berikan tindakan tegas tanpa pandang buluh " Ucap Ary. 

"Jangan terkesan ada pembiaran, apalagi belum lama ini dan masih segar dalam ngatan, dilokasi STB itu sudah terjadinya pristiwa pembunuhan, sudah merenggut nyawa " Ungkap warga Desa Muara Lawai ini, Minggu (30/08/2020). 

Senada juga disampaikan Ketua DPW Badan Pemantau Penyelenggara Pemerintah Republik Indonesia (BP3RI) Provinsi  Sumsel, Ramli melalui sekretarisnya Ruslan. 

Dikatakannya, dia sangat menyayangkan dengan sikap tidak tegasnya pihak pihak yang berwenang. Ada apa ?, ada siapa ? sehingga tempat hiburan malam Sungai Tebu (STB) masih terus buka diisituasi pandemi covid - 19 ini. Apalagi Muara Enim saat ini sudah masuk dalam zona merah. 

Masih kata Ruslan, disaat masyarakat terus diminta taat aturan protokol kesehatan, namun tempat kerumunan ilegal seperti Sungai Tebu (STB) yang berlokasi Kecamatan Muara Enim sudah berstatus zona merah masih terus buka. 

" Kalau begini, ada dugaan kuat kalau ada pihak oknum aparat dan oknum pejabat yang ikut bermain mata ditempat hiburan Sungai Tebu (STB) " Kata Ruslan.

" Kalau memang serius mau memutus mata rantai penyebaran Covid-19, tempat hiburan tersebut harus ditertibkan juga, jangan cuma Masjid dan pasar saja yang ditertibkan, apabila perlu ditutup sementara ," Tegas Ruslan 

Terpisah, Kepala Desa Muara Lawai Edi Wansri ketika dikonfirmasi terkait hal ini. Dia mengatakan kalau dirinya sebagai Kepala Desa Muara Lawai juga berharap pihak-pihak terkait dapat bertindak tegas, tutup dulu aktivitas tempat hiburan STB didesa Muara Lawai. 

" Kami warga Desa Muara Lawai memang sudah mengetahui bahwa di areal Sungai Tebu (STB) Muara Lawai tersebut adalah tempat hiburan malam, bisa jadi juga dijadikan tempat untuk transaksi dan penyalah gunaan  obat-obat terlarang narkoba " Tulis Kades melalui pesan WAnya. 

" Sedangkan masalah perizinannya, sejak saya jadi kepala Desa Muara Lawai, belum ada mengeluarkan izin atau restu untuk kegiatan hiburan atau karaoke di Sungai Tebu tersebut, yang ada cuma untuk warung makan, minum biasa, bukan miras " Terang Kades. 

"Apalagi dilokasi STB tersebut sudah banyak kejadian pelanggaran hukum, masyarakat memang sudah merasa resah. Saat ini kami juga masih mempelajarinya dahulu untuk menghentikan kegiatan yang berupa hiburan malam dan sejenisnya disana," Tutur Kades. 

Kades mrngatakan kalau pihaknya saat ini akan melakukan koordinasi dengan pihak pihak terkait. Mungkin dalam waktu dekat akan diupayakan, tidak terlalu lama semua ini dapat teratasi. 

" Saya juga beharap ada dukungan dari kawan-kawan media, LSM, Ormas, dan lain lain, untuk tetap membantu mencarikan solusi dan memberikan saran mengenai hal tersebut " Kata Kades 

"Terima kasih  kepada semua pihak yang telah ikut dalam memberikan perhatian yang positif  mengenai kegiatan warung esek-esek di Sungai Tebu tersebut " Tutup Kades. (Khair)