Kegiatan Ilegal Barang Bekas Marak di Meranti, Diduga Petugas Tutup Mata

Meranti.RN.  Maraknya kegiatan barang  bekas diduga berasal dari negara jiran Malaysia, seperti tilam bekas , anehnya Oknum petugas yang ber...

Meranti.RN.

 Maraknya kegiatan barang  bekas diduga berasal dari negara jiran Malaysia, seperti tilam bekas , anehnya Oknum petugas yang berkompeten di Kabupaten Kepulauan Meranti diduga  tidak bertindak alias tutup mata. Banyak kalangan masyarakat bertanya tanya, apakah membawa barang bekas dari luar negeri sudah diperbolehkan oleh pemerintah indonesia, menurut sepengetahuan awak  media, apapun jenis barang bekas  yang membawanya orang biasa tentu sudah  pasti ditangkap oleh petugas,S

ementara peraturan dari pemerintah melarang membawa barang bekas dari luar negeri dan diperdagang dalam wilayah RI tidak berlaku pada pengusaha diduga  kongkalikong dengan petugas. 

Menurut Diman tokoh pemuda Meranti juga ketua LSM Fortaran (forum masyarakat pemantau APBD dan APBN) Kabupaten  Kepulauan  Meranti angkat bicara kepada media, Diman sangat menyayangkan mengapa petugas sangat lemah pengawasannya serta bisa lolos, juga   tentang bongkar barang bekas diduga dari malaysia milik berinisial AS,  barang tersebut dari kapal bisa langsung bongkar dari belakang toko dan lansung masuk kegudang diduga milik inisial AS. katanya. 

Sementara kalau kapal pengusaha lainnya  masuk dari negara jiran Malaysia dengan membawa barang , mereka melakukan pembongkarnya dipelabuhan 1 Pelindo dan berang bawaan masuk dulu ke gudang Pelindo, setelah di teli sesuai dengan jumlah barang bawaan dan disaksikan pihak bea cukai, baru barang barang tersebut dibawa keluar. 

Mengapa kalau barang milik inisial AS koq bisa bongkar dari belakang toko dan masuk langsung kegudang. 

Diman menambahkan kita sebagai LSM memantau kinerja petugas, diduga  memberikan keistimewaan kepada inisial AS, kita tidak mau berasumsi seolah menggiring opini masyarakat, ungkapanya. 

Namun kami dari LSM Fortaran menghimbau Petugas dalam melaksanakan tugas harus transfaran, siapapun pengusahanya bila membawa barang lintas batas/luar negeri biar bongkar di pelabuhan 1 Pelindo dan bisa terpantau oleh masyarakat, LSM dan pihak Wartawan. 

Diman mengibaratkan baik petugas, pengusaha dan lain lainnya  ibarat ikan dalam akuarium siapapun bisa melihatnya.

Hal ini pihak Istansi yang terkait untuk mengawasi perairan jalur laut dari negara Malaysia menuju Wilayah NKRI Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau ,perlu dilakukan pengawasan yang lebih ketat.

Saat Tim Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Kepulauan Meranti, akan melakukan konfirmasi kepada Kepala Kantor Bantu Bea dan Cukai Bengkalis di Selatpanjang yaitu, Agus Supriyanto, dikantornya pada hari senin tanggal 14 September 2020 kemarin, terkait kegiatan importir barang asal luar negeri (Malaysia - Red), yang diduga kegiatan tersebut dilakukan oleh inisial  AS.

.Juga dikata, M.Khosir AMN,Ketua IWO Pengurus Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti,apakah kegiatan impor barang tersebut telah memenuhi sarat yang sebagaimana diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17   Tahun 2006 Tentang Perubahan undang- Undang Nomor 10 Tahun 1995 Tentang Kepabeanan, namun konfirmasi tersebut gagal karena Agus kepala kantor pembantu bea cukai selatpanjang kebengkalis menurut stafnya.Elbi.