Diduga Punya Hubungan Spesial dengan Aparat Desanya, Perbuatan Kades Bululi Menuai Protes Warga

Gorontalo, RN Perilaku Kepala Desa (Kades) Bululi, Kecamatan Asparaga, Kabupaten Gorontalo, berinisial LD yang berulang kali berkunjung laru...

Gorontalo, RN

Perilaku Kepala Desa (Kades) Bululi, Kecamatan Asparaga, Kabupaten Gorontalo, berinisial LD yang berulang kali berkunjung larut malam ke rumah salah seorang aparat desanya yang diketahui adalah seorang wanita bersuami melalui pintu belakang rumah, sedangkan suami dari aparat desa tersebut tidak berada di rumah kini menuai polemik. Erwin Karim salah satu tokoh pemuda Kabupaten Gorontalo menyesalkan hal itu terjadi.

Kepada Media ini, Erwin menuturkan, bahwa masyarakat menilai pernyataan yang dibuat oleh oknum Kades tersebut pada waktu dimediasi di Kantor Camat tidak cukup untuk mengembalikan citra nama baik Pemerintahan Desa (Pemdes) Bululi.

"Pada umumnya dampak tersebut akan berimbas ke masyarakat. Intinya akan menjadi contoh buat masyarakat untuk membangun hubungan terlarang di kalangan masyarakat" ujar Erwin, Rabu (7/10/2020).

Ia menjelaskan, sangat jelas oknum Kades tersebut mengakui didalam surat pernyataan, sempat tiga kali mendatangi aparat desanya diwaktu yang berbeda pada malam yang sama, dengan alasan mengantarkan makanan yang dipesan oleh aparat desanya tersebut.

"Yang kami tidak terima selaku masyarakat Bululi, kedatangan Kades pada malam hari pukul 23.00 Wita dengan meninggalkan kendaraan motornya dengan jarak TKP cukup jauh. Ditambah lagi pengakuan Kades, malam itu sempat memegang tangan saudari aparatnya, sementara saudari aparat desanya suaminya lagi tidak di rumah," jelas Erwin.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, masyarakat menuntut agar okmum Kades tersebut angkat kaki dari Pemerintahan Desa, karena dinilai melakukan perbuatan tercela dan jelas diatur dalam Undang-Undang (UU) Desa serta Peraturan Pemerintah (PP). Apabila oknum Kades tersebut, kata Erwin, belum juga angkat kaki dari Pemerintahan Desa, maka dirinya mewakili masyarakat Desa Bululi dan bersama masyarakat Desa Bululi akan melakukan aksi secara terus menerus dengan waktu yang disepakati setiap hari Senin. Namun disayangkan, lanjut Erwin, aksi tersebut tidak mendapatkan ijin dari pihak Kepolisian Polres Gorontalo, dikarenakan adanya edaran Pemerintah soal penertiban kembali terkait PSBB yang pada dasarnya tidak bisa melakukan kegiatan yang mengundang kerumunan masa.

"Kades Bululi juga sempat melontarkan kalimat kepada warganya, bahwa kalau bo LSM kita tidak mopake (Kalau hanya LSM saya tidak pakai/takut, red). Kemarahan warga bertambah dengan Kades Bululi tidak mau menghadiri Kedukaan atau do'a tahlilan," pungkas Erwin.

Sebelumnya, Kades Bululi tersebut mengakui perbuatannya sebagaimana yang telah ia tandatangani pada surat pernyataan, bahwa dirinya mendatangi rumah aparat desanya yang diketahui adalah seorang wanita bersuami melalui pintu belakang rumah pada malam hari disaat suami aparat desa tersebut tidak berada di rumah. Namun, dirinya membantah tidak melakukan perbuatan lebih selain memegang tangan aparat desanya tersebut. Ia pun membantah soal pernyataan tak takut dengan LSM. (RRK)