Kades Tombo Mustajab Bangun Destinasi Wisata Lojohan Coffeshop

Kab.Batang,Radar Nusantara Desa membangun perekonomian lewat sektor wisata saat ini bukan lagi sekadar slogan. Buktinya, cukup banyak desa d...

Kab.Batang,Radar Nusantara

Desa membangun perekonomian lewat sektor wisata saat ini bukan lagi sekadar slogan. Buktinya, cukup banyak desa di Indonesia yang perekonomiannya bergerak pesat, lewat sektor wisata.

Masyarakat diminta dorong pariwisata,
berinovasi Kembangkan wisata, seperti
pariwisata desa Tombo, kecamatan Bandar kabupaten Batang Kurang Promosi, Tengok saja sebuah desa yang berada di bagian selatan kecamatan Bandar, yang berada didataran tinggi ini mampu membangun daerahnya menjadi desa wisata dengan tempat wisata bernama Lojohan dan mengelola fasilitas wisata berupa Lojohan Coffeshop berbatasan dengan Kambangan yang terhubung dengan jembatan gantung yang indah dan sudah tersedia berbagai macam kopi yang utama kopi tombo dan cemilan, tampak juga dipinggir sungai yang jernih deretan bungalow untuk singgah wisatawan. Keberhasilan pembangunan sektor wisata desa Tombo yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDEs) merupakan satu proses panjang yang sama sekali tidak dapat dukungan dari Pemerintah Daerah.

“Pembangunan sektor wisata di desa Tombo pada dasarnya merupakan sebuah contoh nyata sebuah ikhtiar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang sebelumnya sudah dilakukan oleh pemilik pribadi berupa kedai kopi tombo,” kata Kepala Desa Tombo Mustajab saat ditemui wartawan Radar Nusantara, Kamis (29/10/2020) di lokasi wisata Lojohan Coffeshop.
Menurutnya, Pemerintah Daerah hendaknya mendukung langkah Desa Tombo dalam upaya menggerakkan sektor wisata yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan rakyat.
"Kami terus tetap berbenah dan menggali potensi wisata yang ada. Selain itu juga, nantinya akan dibangun homestay lengkap dengan perapiannya karena udara disini malam hari sangat dingin, dan juga wisatawan akan dimanjakan dengan pelayanan kami yaitu Spa rempah - rempah, diharapkan setelah berkunjung ke desa wisata kami, wisatawan bisa merasakan badan yang lebih segar dari sebelumnya karena dari spa rempah-rempah tersebut bisa sebagai "tombo"(obat). Dan memperbanyak kuliner dan sentra kerajinan bisa dilakukan desa ini untuk meningkatkan jumlah pengunjung,"imbuh Mustajab.

Sementara itu, di tempat yang sama tampak kades Wonomerto Bachir dari desa tetangga saat dimintai komentarnya,menambahkan,"

 Pengembangan Usaha Ekonomi Desa, dalam pemilihan sektor wisata sebagai salah satu pengungkit perekonomian menurutnya adalah cukup tepat. Sebab impact yang terjadi tidak hanya dirasakan di dalam komunitas tapi juga di lingkungan sekitar.

"Jika dampak yang dirasakan terjadi di dalam dan di luar cukup signifikan maka perekonomian makin meningkat,” katanya.

Lebih lanjut Bachir yang juga sebagai ketua paguyuban kades kecamatan Bandar, mengatakan kegiatan pariwisata itu merupakan kegiatan dinamis, melibatkan banyak orang dan kelompok serta mampu menciptakan multiplier effect. Disebut mampu menjadi multiplier effect karena sektor wisata mampu menciptakan aktivitas yang kemudian menciptakan pendapatan.
"Namun kegiatan ini tidak dapat berjalan baik jika tidak ada daya dukung lingkungan yang baik, plus harus tersedia pula kebijakan daerah yang mensupport agar kegiatan pariwisata yang ada bisa berjalan baik pula," katanya.(IFAN)