Lemahnya Penegakan Perbup Tangerang No 47, Mahasiswa Angkat Bicara

Tangerang, Radar Nusantara   Setelah ramai pemberitaan pesepeda terlindas truk tanah pada Minggu (29/11) sore, aktivis mahasiswa Kabupaten T...

Tangerang, Radar Nusantara 

Setelah ramai pemberitaan pesepeda terlindas truk tanah pada Minggu (29/11) sore, aktivis mahasiswa Kabupaten Tangerang angkat bicara.

Dia mempersoalkan Peraturan Bupati Tangerang Nomor 47 Tahun 2018 tentang pembatasan jam operasional angkutan tambang.

Kepada media, Firmansyah selaku aktivis mahasiswa mengatakan, sejak payung hukum tersebut di tetapkan 2 tahun lalu, implementasinya dinilai gagal. Banyak truk yang masih melanggar.

"Bupati Tangerang telah gagal dalam mengimplementasikan peraturannya sendiri. Kejadian pesepeda terlindas truk di Cisoka kemarin, merupakan bukti Perbup 47 mandul," ujarnya pada Senin, (30/11).

Lebih lanjut, dirinya menyayangkan kejadian tersebut. Padahal belum lama ini viral soal truk tanah beroperasi sore hari, mengerjakan proyek Pemda.

"Padahal belum lama ini ramai pemberitaan truk tanah melanggar Perbup 47. Parahnya, truk itu mengerjakan proyek Pemda, yaitu pembangunan jalan Kantor Pos-Pasar Gudang Tigaraksa," ungkapnya.

Dirinya juga meminta Bupati Tangerang harus menegakkan supremasi hukum yang jelas. Jangan tutup mata atas banyaknya korban jiwa akibat pelanggaran Perbup 47.

"Bupati Tangerang harus turun langsung dalam menggelar operasi penertiban truk tanah tersebut. Jangan korbankan warganya sendiri demi menguntungkan satu pihak," tegas Firmansyah.

Sekedar informasi, dalam Perbup Nomor 47 Tahun 2018 disebutkan truk tanah dilarang melintas mulai pukul 05.00 hingga 22.00 WIB. Sementara itu, seorang pesepeda tewas terlindas truk tahan pada Minggu pagi, di jalan Cisoka-Adiyasa Kabupaten Tangerang. 

(Wan/FM).