Hj. Thoriqoh Nashrullah Fitriyah Berharap Masyarakat Harus Keluar Dari Permasalahan Ekonomi Yang Menghimpit

Kabupaten Bandung, RN Dalam kunjungan kerja dan saat reses, banyak sekali masukan, keluhan dan permasalahan yang disampaikan oleh masyarakat...

Kabupaten Bandung, RN

Dalam kunjungan kerja dan saat reses, banyak sekali masukan, keluhan dan permasalahan yang disampaikan oleh masyarakat, apalagi saat ini sedang menghadapi wabah virus Covid - 19, dimana berbagai kehidupan dan ekonomi masyarakat mengalami penurunan drastis, himpitan ekonomi yang paling utama, banyak warga masyarakat kehilangan pekerjaan karena dikeluarkan oleh pihak perusahaan, adapun mereka yang mempunyai usaha, baik diwarung maupun jualan gorengan atau yang lainnya mengalami penurunan penghasilan, karena pembelinya berkurang ( antara pengeluaran dan pemasukan tidak sebanding/tidak sesuai) sementara untuk kehidupan sehari - harinya (ekonominya) harus bisa terpenuhi, apalagi yang mempunyai keluarga diatas 3 orang, belum lagi memikirkan pinjaman permodalan yang harus dibayarkan karena bunganya tinggi, untuk menutupi hal itu mereka pinjam sana, pinjam sini, hal seperti itulah semua harus kita pikirkan bersama dan harus ada masukan, solusinya bagi mereka, agar ada jalan keluarnya. 

Hal ini dikatakan oleh anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, dari komisi 3 Fraksi PAN (Partai Amanat Nasional), Hj. Thoriqoh Nashrullah Fitriyah ST., ME, Sy, saat diwawancarai usai kunjungan kerjanya di dapil 2 Kabupaten Bandung, memang berbagai cara dan upaya terus dilakukan baik oleh para anggota dewan maupun pihak pemerintah bagaimana cara menangkal perekomian masyarakat bisa normal, sementara mereka butuh modal untuk cari usaha, masuknya bank - bank yang bunga sangat tinggi seperti halnya bank emok dan mengatasnamakan bank bank atau koperasi, padahal notabenenya renternir, dan ini kalau ditelusuri di tengah - tengah masyarakat, mereka sangat berat dan terpaksa, karena itulah jalan satu - satunya yang bisa mereka lakukan walaupun terpaksa. 

Menanggapi hal tersebut tentunya bagi Hj. Thoriqoh menjadikan pr yang harus dipikirkan jalan keluarnya, karena itu juga menjadi bagian tugas dan pembahasan para anggota dewan, memang upaya - upaya untuk menangkal itu baik pihak eksekutif dan yudikatif sampai saat ini terus dilakukan, dimana masyarakat bisa meminjamnya ke bank - bank yang sudah diakui oleh pemerintah, dan program - program dengan pinjaman lunak, dibentuk UMKM dan wadah koperasi yang diakui oleh pemerintah, masyarakat harus mau berusaha agar keluar dari jona yang akan memperburuk kehidupan (ekonomi) dan harus mau mendirikan kelompok - kelompok/ usaha - usaha dengan manajemen yang benar, berbagai pelatihan terus diberikan baik oleh Pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan tentunya pemerintah desa dimana masyarakat tinggal, dan upaya itu sampai saat sekarang terus dilakukan, dan hal yang wajar bila mereka tidak tahu, karena belum menyeluruh dan belum tersentuh karena ini merupakan proses.

Dalam hal ini juga Hj. Thoriqoh menghimbau, dan mengajak masyarakat untuk selalu proaktif, mau berusaha dan mau bertanya agar jangan sampai terjerumus yang mengakibatkan rugi sendiri pada masyarakat, ayo kita keluar dari jona yang bisa memperburuk (kehidupan) khususnya perekonomian ke jona yang bisa menguntungkan untuk mendapatkan suatu perubahan dengan berupaya dan berusaha, tetapi harus sesuai dengan koridornya/aturan, baik aturan pemerintah dan agama, sebab Allah Subhannawata'alla memberikan jalan bagi orang yang mau berusaha dan berjuang, jangan selalu mengandalkan pihak pemerintah saja, tetapi masyrakat juga harus berjuang (harus ada upaya dan cara/proaktif) sebab Allah tidak mengubah diri seseorang kalau diri kita sendiri tidak merubahnya, itupun sebagai awal untuk menuju perubahan, agar terlepas dari berbagai permasalahan khususnya masalah ekonomi, "demikian pungkasnya." (DN).