Polda Sulsel Gelar Jumpa Pers Terkait Penangkapan Terduga Teroris

Makassar, RN Dalam kegiatan penangkapan sejumlah terduga teroris di beberapa tempat dari 5 titik lokasi yakni sebanyak 20 orang di antaranya...

Makassar, RN

Dalam kegiatan penangkapan sejumlah terduga teroris di beberapa tempat dari 5 titik lokasi yakni sebanyak 20 orang di antaranya 2 orang tewas dan 1 orang terluka sementara perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, akibat terkena tembak oleh Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri.

Polda Sulsel bersama jajaran beserta sejumlah awak media menggelar Jumpa Pers di Aula Mappaodang jalan Perintis Kemerdekaan km. 16 Kota Makassar, Kamis (07/01/2021).

Kapolda Sulsel yang didampingi oleh sejumlah Pejabat Umum Polda Sulsel yakni Kabid. Humas Kombes Pol E. Zulpan, S.IK. M.Si., Ditreskrimum Kombes Pol Widony Fedri, Kasubag. Penum, Densus 88 Brigjen Ibnu Suhendra.

Polda Sulsel kepada sejumlah awak media dalam mengklarifikasi terkait kegiatan pihak Kepolisian RI oleh Tim Densus 88 Anti Teror dalam upaya pencegahan kegiatan terhadap paham radikalisme.

Dalam kegiatan tersebut yang dipimpin langsung Kapolda Sulsel Irjen Pol Drs. Merdisyam, S.IK. M.Si., menjelaskan bahwa serangkaian penangkapan terduga teroris yang dilakukan di beberapa tempat yakni Kota Makassar, Kabupaten Gowa dan Kabupaten Enrekang.

Dirinya menyampaikan sebanyak 20 orang terduga teroris yang di tangkap di beberapa tempat beserta sejumlah barang bukti berupa senjata api senapan laras panjang, parang, badik, busur, buku-buku, pakaian seragam, hp, laptop dan lain-lain.

Diketahui M. Rizaldy (45) tahun dan Sanjai Ajis (23) tahun serta sebagian dari ratusan jamaah terduga teroris yang ditangkap sudah pernah di Baiat di Pondok Pesantren Al Ridho tahun 2015 silam dengan Pimpinan Ustadz Basri Napiter di Kelurahan Sudiang Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar.

Selain itu, Kapolda Sulsel menambahkan bahwa para terduga teroris sering mengadakan kajian tertutup berpusat di Villa Mutiara dan juga sering mengadakan latihan tembak serta naik gunung untuk melatih fisik.

"Kelompok Villa Mutiara secara rutin melakukan latihan tembak dan naik gunung atau dalam istilah melakukan idad", ujar Kapolda Sulsel.

Bahkan, terduga teroris yang tewas tersebut terlibat dalam pendanaan pelaku bom bunuh diri di Filipina dan juga fasilitator pelarian Andi Baso, terduga pelaku pengeboman Gereja Oukomene di Samarinda pada tahun 2017.

"Dari pergerakan dapat diketahui bahwa kelompok ini sudah melakukan persiapan baik fisik maupun kemampuan dengan melaksanakan Idad", tutur Irjen Pol Drs. Merdisyam, S.IK. M.Si.

Keseluruhan berjumlah 20 orang terduga teroris, diantaranya 2 orang tewas dan 1 luka tembak yang sementara dirawat di RS. Bhayangkara Makassar serta 17 diamankan yakni; M. Rizaldy, Sanjai Ajis, Zulfikar, Rosnina Zulfikar, Muh. Syaiful alias Dg. Ipul, Nasrul alias Callu alias Abu Nushar, Marsuki, Adi Arianto, Ainun Pretty Amelia, Ical, Ansar, Iwan, Hendra, Muhammad Fikri Oktaviadi, Aulia S., Ustadz Bustar LC, H. Hamzah, Ahmad Aulia, Rustam alias Abu Jibran, H. Ali.

Sebelumnya diberitakan 2 orang terduga teroris yang tewas M. Rizaldy (45) tahun dan menantu Sanjai Ajis (23) tahun, saat disergap oleh Tim Gabungan Densus 88 Anti Teror Mabes Polri bersama Tim Gegana Polda Sulsel diketahui merupakan jaringan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

(Rahmat)