Diduga oknum Lurah di SMI lakukan Asusila dengan Rumput Tetangga yang Bersuami ASN

Sukabumi,RN Oknum Lurah Cikondang, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi berinisial D, telah diduga merusak hubungan suami istri orang yang sec...

Sukabumi,RN

Oknum Lurah Cikondang, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi berinisial D, telah diduga merusak hubungan suami istri orang yang secara kebetulan warga tetangganya sendiri sampai bercerai berai, yang telah dibinanya selama kurang lebih 20 tahun berkeluarga.

Hal itu menjadi asumsi kuat, dimana ketika itu mantan suami korban perceraian sebagai pegawai (ASN) di Kabupaten Sukabumi selalu curiga dengan tingkah pola istrinya jika saat suaminya sedang bekerja. Bahwa yang telah diketahuinya dari sejak awal saat itu, istrinya selalu komunikasi dengan oknum Lurah tersebut melalui WhatsApp, ataupun akun media social facebook karena bertetangga.

Ade warga masyarakat wilayah Baros Kota Sukabumi mengadukan permasalahan kekisruhan rumah tangganya kepada RN mengatakan, Berawal dari kecurigaan saya sehari-hari terhadap istri saat itu, dari sikap, kebiasaan dan  penampilan sang istri yang tidak lazim, sehingga saya sebagai suami berinisiatip melakukan langkah penyelidikan dengan cara saya sendiri secara diam-diam

"Hasil penyelidikan yang saya lakukan, serta dari beberapa orang saksi yang saya punya, memastikan bahwa benar istri saya berselingkuh dengan oknum Lurah Cikondang, dan selalu diantarnya memakai kendaraan roda empat yang sama dengan kendaraan oknum Lurah tersebut berjenis (AVANZA). Saya sebagai suami dapat menyakininya dengan hasil penyelidikan yang saya lakukan sendiri, dari dampak perselingkuhan istri saya dan oknum Lurah tersebut, akhirnya rumah tangga saya sedang mengalami proses perceraian sekarang sedang berjalan di pengadilan agama." ungkap Ade kepada RN, sabtu (13/02/2021).

Selanjutnya RN mendatangi D, oknum Lurah Cikondang, Kota Sukabumi di ruang kerjanya yang sama sudah berumahtangga. Ketika oknum D di konfirmasi membantahnya, tetapi memang diakui oleh oknum Lurah Cikondang, bahwa istrinya Ade berteman dengannya di akun media social facebook.” Ujarnya

Bahkan oknum Lurah Cikondang tersebut juga mengatakan, permasalahan ini sempat di kofrontir dengan Ade saat itu, di saksikan oleh kerabatnya sendiri di rumah saudaranya, dalam kontek klarifikasi.

Sementara itu, Firmansyah, seorang tokoh social control dilingkungan masyarakat memberikan pandangan dengan terjadinya dugaan kasus perselingkuhan tersebut, jangan sampai persoalan ini berlarut-larut belum terselesaikan, malah menjadi tanda tanya dan bergejolak di kalangan masyarakat, atau menjadi sorotan hingga perbincangan mengenai dugaan oknum Lurah Cikondang mungkin bukan baru kemarin saja terjadi, melainkan bisa saja sudah sejak lama bertahun-tahun telah menjalin hubungan terlarang yang dilarang oleh agama

"Maka jangan salahkan masyarakat, jika mereka berasumsi bahwa oknum Kepala Kelurahan seolah-olah dibiarkan oleh atasannya untuk melakukan perzinahan. Oleh sebab itu berikan saksi yang tegas, jika memang oknum Lurah Cikondang tersebut seorang abdi negara yang harus menempatkan dirinya sebagai pelayan masyarakat dengan baik, yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan atau golongan. “Memegang teguh sumpah dan janji pegawai negeri serta mengamalkan dan melaksanakan Panca Prasetya Korpri dalam bertindak dan berperilaku tidak lepas dari ahlak,” terangnya.

Untuk diketahui, lanjut Firmansyah menjelaskan, dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negri Sipil, terdapat beberapa jenis hukuman disiplin. Sebagaimana Pasal 21 ayat (1) berbunyi: Pejabat yang berwenang wajib menjatuhkan hukuman disiplin kepada PNS yang melakukan pelanggaran disiplin. Ayat (2) Apabila Pejabat yang berwenang menghukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak menjatuhkan hukuman disiplin kepada PNS yang melakukan pelanggaran disiplin, pejabat tersebut dijatuhi hukuman disiplin oleh atasannya.

“Hukuman disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sama dengan jenis hukuman disiplin yang seharusnya dijatuhkan kepada PNS yang melakukan pelanggaran disiplin. Atasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), juga menjatuhkan hukuman disiplin terhadap PNS yang melakukan pelanggaran disiplin. Pasal 22: Apabila tidak terdapat pejabat yang berwenang menghukum, maka kewenangan menjatuhkan hukuman disiplin menjadi kewenangan pejabat yang lebih tinggi,” urainya.

121©HMH