Dishub Beltim Anggarkan 3,2 M Bangun Gedung KIR Ranmor

Belitung Timur (Manggar), RN  Tidak jauh dari lokasi  kantor Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Belitu...

Belitung Timur (Manggar), RN 

Tidak jauh dari lokasi  kantor Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Belitung Timur (Beltim), Dinas Perhubungan (Dishub) akan bangun gedung balai uji KIR kendaraan bermotor pada Juli 2021 yang akan datang “Pembersihan lahan (landclearing) sudah kami lakukan. Mudah-mudahan di tahun ini paling lambat di bulan Juli-Agustus Tahun 2021 balai uji itu sudah terbangun,” ujar Kepala Dishub Beltim Adlan Taufik usai ditemui di ruangannya, Selasa (02/02/21).

Taufik paparkan pembangunan Gedung dengan anggaran Rp 3,2 milyar ini sudah termasuk anggaran untuk sarana prasarana pendukung kelaikan balai uji.

“Untuk anggaran fisik Rp 2,6 milyar dan sarana penunjang lain seperti pagar, listrik, sumur bor dan lain-lain termasuk alat uji rem statis yang harus tertanam di situ. Total sekitar Rp 3,2 milyar,” papar Taufik.

Pembangunan gedung sebelumnya direncanakan di tahun 2020 telah tercantum dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) tapi tertunda terkait Covid-19 , sehingga Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa tidak melakukan pelelangan kegiatan tersebut.

Pembangunan baru balai uji ini tidak lepas dari penilaian Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang nilai balai uji yang lama tidak lulus uji standarisasi akreditasi. Karena luasan lokasi lama yang tidak representatif serta sarana dan prasarana yang kurang memadai.

Lebih lanjut Taufik katakan sampai balai uji terbangun dan akreditasi lengkap, proses uji KIR sementara akan dilakukan di Dishub Kabupaten Belitung.

Terkait pengalihan tempat uji KIR sementara, pihak Dishub Kabupaten Beltim sudah meminta pengecualian kepada Satlantas Polres Beltim agar tidak melakukan penilangan untuk kendaraan yang telat melakukan uji KIR.

“Kami sudah mengajukan diskresi pengecualian dari Satlantas Polres Beltim agar tidak melakukan penilangan di Bulan Januari sampai Maret 2021 untuk kendaraan yang telat melakukan uji KIR,” lanjut Taufik.

Sementara pada tahun-tahun sebelumnya, retribusi dari uji kir ini menyumbangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) cukup besar.

“Apabila setiap tahun kita rutinkan, paling tidak menyumbang PAD minimal Rp 385 juta pertahun. Jika lebih dimaksimalkan lagi pendapatannya mungkin akan lebih. Contohnya dalam komplek areal pertambangan masih kita temui kendaraan angkut yg tidak melakukan uji kir kendaraan di Kabupaten Beltim. Hal ini dikarenakan, mereka beranggapan karena titik uji KIR nya di daerah lain misal di daerah Jawa, maka uji KIR-nya pun harus di tempat tersebut, ” pungkas Taufik.

Suro