PROGRAM PJU - TS KABUPATEN PALI TIDAK JELAS, KONYRAKTOR CV BAHTERA DIRUGIKAN

Penukal Abab Lematang Ilir (PALI),RN Untuk diketahui, bahwa program Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) merupakan program Nasional K...

Penukal Abab Lematang Ilir (PALI),RN

Untuk diketahui, bahwa program Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) merupakan program Nasional Kementerian ESDM, yang perlu didukung oleh semua pihak. Pelaksanaan program ini sebagai upaya bersama dalam pemanfaatan energi terbarukan yang ramah lingkungan dan memberikan penghematan biaya listrik bagi Pemerintah daerah setempat. 

Tidak hanya itu, program ini juga wujud program bersama untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat penerima manfaat. 

Pada tahun 2020 lalu, Kementerian ESDM menargetkan pemasangan PJU-TS pada 45 ribu titik di 33 provinsi, dengan total anggaran sekitar Rp 800 Miliar. Pemasangan PJU-TS dengan anggaran tersebut dilaksanakan sesuai usulan yang diajukan oleh Pemerintah Provinsi melalui mekanisme pembangunan infrastruktur EBTKE sebagai ketentuan pada Permen ESDM Nomor 39 Tahun 2017 jo. Permen ESDM Nomor 12 Tahun 2018. 

Terkait program ini, Kementerian ESDM mengharapkan bantuan Pemda untuk memenuhi data dukung berupa surat usulan dan dokumen lainnya. Nantinya Pemda juga memiliki peranan penting dalam koordinasi penentuan lokasi titik pemasangan PJU-TS. 

PJU-TS merupakan lampu penerangan jalan yang menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi listriknya. Lampu ini tidak hanya cocok digunakan pada jalan-jalan di daerah yang belum terjangkau oleh jaringan listrik PLN serta daerah yang masih mengalami krisis energi listrik terutama daerah terpencil tetapi juga dapat diaplikasikan di wilayah perkotaan seperti di kawasan jalan utama, kawasan perumahan, kawasan industri, dan fasilitas umum lainnya. 

Pembangunan infrastruktur EBTKE berupa PJU-TS merupakan upaya Kementerian ESDM agar pemanfaatan anggaran negara dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, sekaligus wujud komitmen Kementerian ESDM dengan dukungan Pemerintah Daerah dan DPR untuk menjalankan berbagai program yang bermanfaat bagi masyarakat yang berasal dari energi terbarukan. 

Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ( 2016-2018), Kementerian ESDM telah membangun Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) di 30.000 titik menerangi jalan sepanjang 1.500 km pada 200 kabupaten/kota di seluruh Indonesia yang dibiayai oleh APBN Kementerian ESDM. Pada tahun 2019, program PJU-TS dilaksanakan di 31 Provinsi dengan jumlah PJU-TS sebanyak 22.550 Titik. 

Program Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) untuk di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Provinsi Sumatera Selatan. Jangankan mau berjalan baik. Program ini untuk di Bumi Serepat Serasan ini sampai saat ini tidak ada kejelasan, mala berujung ke jalur hukum. Karena ada pihak yang merasa dirugikan di permalukan. 

Dilansir dari berita online saranainformasi.com baru baru ini memberitakan, setelah Launching Indonesia Terang melalui Program Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) yang di laksanakan di River Side Restauran BKB Kota Palembang, Rabu malam (09/10/2019) sekitar dua tahun lalu. 

Ternyata Program Indonesia Terang Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), sampai 

sekarang tidak ada kejelasan. 

Hal tersebut membuat Direktur CV Bahtera, Denny Syaputra merasa malu kepada masyarakat Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) provinsi sumatera selatan (Sum-sel). Denny juga merasa dipermainkan. Oleh karena itulah akhirnya Direktur CV Bahtera melapor ke Polda SumSel pada Nopember 2020, sebagaimana bukti lapornya bernomor STTLP/925/XI/2020/SPKT. 

” Saya terpaksa melakukan ini, karena saya merasa tertekan oleh para pihak yang telah saya ajak untuk bekerja sama dalam pelaksanaan pekerjaan proyek PJU-TS ini " Ungkap Denny. 

" Banyak kerugian yang kami alami, selain kerugian materi kami juga merasa malu dengan masyarakat dan Pemerintah Kabupaten ”, Jelasnya kepada awak media, Jum’at,(26/02/2021). 

Dikatakan Denny, pihaknya sudah berbulan-bulan, bahkan tepatnya sudah 3 tahun setelah penandatangan kontrak antara CV Bahtera dengan PT Imza Rizki Jaya. 

" Kami menunggu, kapan berjalannya proyek ini untuk daerah PALI, tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan, dan ini membuat habis kesabaran saya ” Tandasnya. 

Sementara itu, Pihak terlapor, Remadani Oktaviani selaku kuasa Direktur, yang penyembatan antara CV Bahtera dengan PT Imza Rizki Jaya, saat dikonfirmasi awak media ini via WhatsApp pribadinya pada Jum’at malam (27/01/2021). 

Dia belum memberikan penjelasan yang detail. Dia hanya membalas singkat “ Silakan jumpa dulu dengan saya " Tulisnya. (KHAIRLANI)