Sidang Komisi Penilai Amdal PT B86 Dan CV 3G Trust Secara Daring

Belitung Timur (Manggar), RN Pada hari Jum’at (5/2/2021) dan Senin (8/2/2021), telah diadakan sidang Komisi Penilai Amdal Kabupaten Belitung...

Belitung Timur (Manggar), RN

Pada hari Jum’at (5/2/2021) dan Senin (8/2/2021), telah diadakan sidang Komisi Penilai Amdal Kabupaten Belitung Timur, untuk menilai dokumen Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal)  PT. Bintang 86 dan CV. 3G Trust. Kedua perusahan tersebut berencana akan melakukan penambangan Pasir Kuarsa di Desa Batu Penyu dan Desa Lilangan Kecamatan Gantung Beltim.

Sidang Komisi Penilai Amdal dilakukan secara daring karena situasi pandemi Covid-19 yang terus alami peningkatan. Sidang dipimpin langsung oleh Ketua Komisi Penilai Amdal Kabupaten Belitung Timur, yang juga Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab. Belitung Timur, Novis Ezuar, ST., M.I.L., dan dihadiri oleh anggota Komisi Penilai Amdal yang terdiri dari beberapa instansi yang terkait, tenaga ahli, organisasi lingkungan, dan masyarakat yang terdampak lansung.

Pada sidang tersebut Ketua Komisi Penilai Amdal Kab. Beltim menyampaikan Amdal adalah Hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang sedang direncanakan terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan. AMDAL ini merupakan salah satu instrumen pencegahan pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup di samping instrumen lain seperti kajian lingkungan hidup strategis tata ruang, baku mutu lingkungan instrumen ekonomi lingkungan hidup anggaran berbasis lingkungan hidup dan peraturan perundang-undangan berbasis lingkungan hidup. 

LEBIH lanjut Novis jelaskan dokumen Amdal sebagai alat untuk merencanakan tindakan preventif terhadap kerusakan lingkungan yang mungkin akan ditimbulkan oleh suatu aktivitas pembangunan atau pengelolaan lingkungan yang sedang direncanakan. Amdal  merupakan sarana teknis yang dipergunakan untuk memperkirakan dampak negatif dan positif yang akan ditimbulkan oleh suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup. 

"Dengan dilaksanakannya AMDAL maka pengambilan keputusan terhadap rencana suatu kegiatan telah didasarkan kepada pertimbangan aspek ekologis.

Oleh karena itu dengan adanya rapat komisi untuk penilaian Dokumen Amdal ini anggota Komisi bisa memberikan masukan  yang berarti dalam Dokumen Amdal  sehingga usaha dan atau kegiatan  yang direncanakan ini apakah layak secara lingkungan," jelas Ketua Komisi Amdal, Novis.

Seperti diketahui dokumen lingkungan tersebut nantinya juga wajib menjadi pegangan atau pedoman bagi penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan dalam melakukan pengelolaan lingkungan hidup.

Dalam sidang Amdal tersebut anggota komisi penilai amdal banyak sekali memberikan masukan dan pertanyaan kepada tim konsultan penyusun dokumen Amdal dan pemrakarsa, salah satunya organisasi lingkungan Beltim, yang meminta kejelasan perijinan dan memperhatikan rencana pemrakarsa (perusahaan-red) lakukan usaha pertambangan dalam kawasan hutan produksi tetap.

Suro