Akhirnya Partai Demokrat Pecah, AHY dan SBY Gigit Jari.

Radar Nusantara MERUJUK pada pernyataan salah seorang Pendiri Partai Demokrat Hengky Luntungan, Partai Demokrat hampir dipastikan terbelah. ...

Radar Nusantara

MERUJUK pada pernyataan salah seorang Pendiri Partai Demokrat Hengky Luntungan, Partai Demokrat hampir dipastikan terbelah. Sebab, menurut Hengki, pihaknya akan segera menggelar Kongres Luar Biasa atau KLB pada awal Maret 2021.

Hencky mengklaim telah menerima dukungan dari sekitar 380 pengurus daerah Partai Demokrat sebagai pemilik suara yang sah dan segala sesuatunya tinggal star, hanya saja hari H dan tempatnya masih belum ditentukan. Namun begitu menurut Henki, barang ini sudah jadi.

Hengki masih enggan mengungkap daftar pengurus cabang dan daerah yang menyatakan dukungan terhadap KLB Demokrat, lantaran khawatir pengurus pendukung KLB bisa diperkarakan kembali oleh pengurus pusat.

Pada kesempatan yang sama, Hengki menyebut yang bakal bertindak sebagai ketua panitia KLB adalah Jhoni Allen Marbun, sedangkan struktur kepanitiaan diisi olehJhoni Allen Marbun, Darmizal hingga Tri Yulianto.

Ketiga nama yang disebutkan tadi merupakan tiga orang dari tujuh kader Partai Demokrat yang dipecat sebagai anggota Partai Demokrat. Sedangkan empat orang lainnya adalah Yus Sudarso, Syofwatillah Mohzaib, Ahmad Yahya dan Marzuki Alie.

Salah seorang yang telah masuk bursa pencalonan ketua umum menurut Henki adalah KSP Moeldoko. Namun demikian pihaknya membuka peluang bagi siapapun yang berminat mencalonkan diri, baik dari internal partai demokrat maupun eksternal partai. 

Sementara itu, Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan menegaskan bahwa pelaksanaan KLB yang diusulkan oleh pihak yang mengatasnamakan pendiri Partai Demokrat adalah sikap yang bertentangan dengan organisasi. Bahkan, Syarief mengklaim bahwa tak semua pihak mendukung penyelenggaraan KLB tersebut.

Lepas jadi atau tidak, sah atau tidaknya KLB Partai Demokrat mendatang adalah kerugian besar bagi partai berlambang mercy tersebut. Ini adalah buah dari kegenitan politik yang dipertontonkan AHY dan SBY yang selalu menempatkan diri sebagai pihak korban dengan cara mengumumkan adanya drama kudeta ke publik. Padahal, bila mereka bisa sedikit mengerem diri dan membereskan konflik tersebut di tatanan internal, mungkin kejadiannya tidak akan sebesar sekarang.

Nasi telah menjadi bubur, Partai Demokrat siap-siap saja terpuruk pada kontestasi pemilu 2024 mendatang. Perolehan suara mereka kemungkinan besar bakal semakin merosot dan terancam tidak masuk parlementari threshold. Sementara AHY dan SBY siap-siap saja gigit jari. Harapannya menjadikan kembali Partai Demokrat sebagai partai besar hanya jadi mimpi di siang bolong.

(Aris)