Ketua BPD Di Duga Banyak Berperan Atas Penyegelan Kandang Ayam Milik H imam

Kudus, RN  30 maret 2021 Awal terjadinya penyegelan / penutupan kandang  peternakan ayam petelur milik H Imam Shofi'i pada penghujung Ta...

Kudus, RN 

30 maret 2021 Awal terjadinya penyegelan / penutupan kandang  peternakan ayam petelur milik H Imam Shofi'i pada penghujung Tahun 2019 silam diterangkan secara blak - blakan oleh Tono Saputro Plt Sekertaris Desa Glagah Kulon yang di dampingi Kades Sukarwi 

Bercerita Tono Saputro pada para awak media ini, saat itu berbondong banyak masa datang ke Balai Desa yang di pelopori oleh Sugiarto seorang BPD desa setempat dan dengan aksi damai di trima Kades Sukarwi    

 

Sugiarto memberikan paparan atas pelokan adanya kandang peternakan ayam petelur karna dianggap sudah sangat meresahkan oleh sebagian warga setempat akibat bau busuk yang menyengat dari kotora tai ayam yang di buang oleh pemiliknya dilahan miliknya sendiri tapi sayang lahan tempat yang terbuka dan padat pemukiman warga tanpa di olah terlebih dahulu, bukti tanda tanggan warga terlampir, artinya arsip itu ada kami simpan sambil beberapa arsip di tunjukan Plt Sekdes pada para awak media ini

Dari keterangan Plt Sedes dilanjutkan keterangan Kades  Glagah Kulon Sukarwi menuturkan bahwa pihak pemerintahan desa sudah  merencanakan pemangilan para pihak guna menyelesaikan atas permasalahan  yang timbul untuk bermusyawarah di balai desa akan tetapi karna faktor kesibukan persiapan hal yang sangat penting sehingga jadwal pertemuan tertunda kata Sukarwi dan akibat ketidak sabaran warga, Ketua BPD Sugiarto membawa menaikan permasalahan ini ke Dinas KPKLH di Kudus, sehinga Kami disarankan membuat surat aduan ke Kecamatan Dawe yang di minta salah satu tebusan surat di tujukan ke Kantor Dinas PKPLH demikian lanjut Sukarwi di benarkan Plt Sekdes Tono Saputro.

Berdasarkan surat tembusan tersebut PKPLH menyembatani penyelesaian perkara Kandang perternakan ayam petelur milik H imam dengan mengundang para pihak kedinasan terkait bertempat di Balai Desa Glagah Kulon tetapi di sayangkan pemilik peternakan tidak hadir.

Kembali karna warga tidak puas atas penyelesaian di Balai Desa menganggap H Imam mengabaikan kesepakatan untuk menutup sendiri peternakannya dalam jangka kurang lebih satu tahun,maka Sugiarto mengadukan lagi permasalan ini ke Kantor Satpol PP di Kudus.

Dari urutan inilah sehingga kami dapat surat tembusan untuk pemilik kandang H Imam peringatan 1,2,3, dan SP 4nya perintah Exsekusi penutupan begitu pemaparan dari Kades Sukarwi dan Plt Sekdes Tono Saputro sekaligus mengakhiri keteranganya.

Ditemui di tempat terpisah Ahmad Sutriswadi  SE, SH, MH yang sering di pangil Kang Tress Pria matang ber usia 50 tahun asli wong Colo Kudus Kuasa Hukum H Imam di salah satu Rumah makan di Kudus mengatakan, kami kurang yakin bila mana pada saat itu datang berbondong masa ke Balai Desa Glagah Kulon pasalnya ketika kami mobilisasi di Desa setempat tak satupun kami mendapat bukti dokumentasi saat kejadian itu dan temuan kami malah banyak dugaan bahwa Sugiarto mengkoordinasi warga dengan cara meminta tanda tangan warga meng edarkan blangko kosong sehingga kami duga ada tanda tangan warga yang di palsukan dan hal ini kami punya cukup bukti untuk itu ranah ini kami adukan ke pihak kepolisian untuk kami pidanakan dengan dugaan pasal penghasutan mempengaruhi memprofokasi warga juga ada banyak kesalahan administrasi pemerintahan dalam hal ini Surat Peringatan yg di keluarkan oleh Kepala Satpol PP Kudus yang mana Kami menerima SP sampai berjumlah 7 Surat Peringatan ini luar biasa katanya sambil tersenyum. 

Kang Triss masih melanjutkan keterangannya singkatnya begini pokok masalah ini kita duga ada hasutan yg membuat warga bergejolak, di tangapi oleh beberapa instansi terkait, timbul penyegelan/ penutupan yang akhirnya menimbulkan tekanan mental juga kerugian material pada klaien kami, untuk itu kita tunggu saja karna ini Negara Hukum dan biar Hukum yang menanganinya karna kami tunggu bila mana tidak ada jawaban dari instansi kedinasan yang terkait tidak ada jawabanya maka siapa pun yang ada dalam kasus ini akan kami gugat baik PTUN maupun PN tegas Ahmad Sutriswadi SE, SH, MH Kuasa Hukum H Imam pada awak media ini.

Biro Kudus dan team Kaperwil