Maraknya Galian Tanah Merah Di Desa Pagintungan blok 13 Di Duga belum mengantongi ijin

Serang, Radar Nusantara Aktifitas  galian tanah yang berlokasi di kampung tegal lenjang, blok 13, Desa Pagintungan, Kecamatan Jawilan, Kabup...

Serang, Radar Nusantara

Aktifitas  galian tanah yang berlokasi di kampung tegal lenjang, blok 13, Desa Pagintungan, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, di duga kuat belum mengantongi (IUP) hasil pantauwan awak media di lapangan 23maret 2021.

Lahan gali  Tanah tersebut adalah milik, ALM SUSANTO HALIM, menurut imformasi lahan  tersebut di duga dalam pengawasan BANK MAYAPADA, Namun SAINTA, mengaku dirinya di beri kuasa oleh H.MAMUN,  sangat di sayangkan lahan tersebut di jadikan ajang keluar masuk pengusaha galian dan terlihat sangat  bias, salasatu contoh mengambil deposit dari pengusaha galian yang lain, sehingga banyak  pengusaha galian yg mengeluh belum terangkut tetapi sudh masukin pengusaha lain sehingga  menjadi Rancuh.

Sementara Kepela Desa Pagintungan Marto B.A sa'at di kompirmasi lewat pesan WhatsApp

"sama sekali tidak mengetahui .ketemu nggk ngobrol nggak" singkat Kepala Desa Pagintungan, dan diduga  ijin lingkunganpun tidak ada.

Senada di katakan Hubaedilah, Kasi Trantib, Kecamatan Jawilan, "tidak ada pemberitauan ke Kecamatan, belum ada sampai sekarang" bebernya.

Di ketahui pengelola galian tanah  Uding EC, yang di Angkut menggunakan Tronton Dumtruk  merk MPU, di kirim ke Pik 3 tanjung pasir, hal itu di katakan  Rijal, 25. Supir pengangkut Tanah  "iya pak di kirim ke Pik 3  tanjung burung" katanya

Di tempat terpisah, warga Desa Cemplang mengeluh dengan adanya galian tanah, saat di konfirmasi  "sudh 3 hari kami melihat mobil Dumtruk keluar masuk, kami tmasarqkat tidak di kasih tau kalu mau ada kegiatan di dalam, udh bising ngebul mending klu ada kontribusinya mh, apqlagi kalu hujan jalan ini licin dan berbahaya ketika  warga merasa terganggu dengan adanya galian tanah kami mohon kepada pemerintah daerah Kecamatan,  Kabupaten serang,  dan provinsi  Banten,  melalui dinas terkait, dan kepoliasian Polres Serang, Polda Banten, agar cepat bertindak tegas supaya warga nyaman dan butuh ketentraman", jelas, warga yang tidk mau di sebutkn jati dirinya.

Mengacu pada aturan revitalisasi eks galian c bila di lihat dari undang-undang, tersebut, termasuk dalam kategori pertambangan, pengelola wajib mematuhi ketentuan UU 32/2009, tentang pelindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam pelaksanaannya, ia pun mengutip ketentuan pidana pelanggaran UU 4/2009, setiap orng yang melakukan usaha penambangan tanpa IUP di pidana dengan pidana paling lama 10 tahun dan denda paling banyak Rp 10 miliar,

Aktifitas tambang tersebut sudah berlangsung selama 4 hari Tanpa ada penindakan dari setek horder yang terkait.

Penulis, pardi RN

Reporter Radar Nusantara News