GMBI & 2 Yayasan sepakat tolak proyek Geothermal Panas bumi

Sumedang, Radar Nusantara Dalam pembahasanya 3 lembaga besar di sumedang yakni GMBI, yayasan keraton Sumedang larang dan yayasan Dasabasa se...

Sumedang, Radar Nusantara

Dalam pembahasanya 3 lembaga besar di sumedang yakni GMBI, yayasan keraton Sumedang larang dan yayasan Dasabasa sepakat menolak adanya pembangunan proyek Geothermal di conggeang dan buahdua, rapat kesamaan paham dan persiapan penolakan tersebut digelar, di sekertariat GMBI Haurkuning hari sabtu 10/4/21. 

Asep Jamu ketua humas yayasan keraton sumedang larang sebagai pembuka acara pertemuan tersebut menyampaikan bahwa lingkungan disekitar gunung tampomas itu perlu dipertahankan kelestariannya jangan sampai terusik karena disekitar itu pernah berdiri kerajaan medang kahiyangan dan ditunggui lebih 400 batara dan jangan sampai sumedang dibenturkan dengan dua kabupaten dihilir Indramayu dan majalengka karena bocoran air tersebut mengalir kedaerah itu, katanya.

Sedangkan Ade Cahyadi Ketua Yayasan Darabasa selaku pemangku adat didaerah itu menyebutkan bahwa masyarakat ingin tetap melestarikan adat budaya yang sampai sekarang ada karena dikhawatirkan dengan adanya pemboran geothermal, air yang keluar saat ini mengairi kolam kolam, pesawahan dan sungai yang biasa digunakan masyarakat acara hiburan ngagogo dan lain sebagainya jadi kering, sebutnya.

Menyikapi hal tersebut Yudi T Sunardja ketua GMBI Distrik Sumedang mengatakan bahwa dirinya juga sangat mengkhawatirkan adanya pemboran geothermal tersebut karena walaupun dengan kajian kajian dan analisa perlu dipikirkan hal hal yang tak diduga yang pada akhirnya masyarakat jadi korban, seperti lapindo saja sampai sekarang tidak bisa ditutup lumpur yang keluarnya dan itu diluar prediksi keilmuan. apalagi menurut beberapa pakar perguruan tinggi menganalisa bahwa daerah disekitar itu terbentang lempengan balibis yang membentang dari barat ke timur sehingga kalau terusik bisa bergeser, gunung tampomas yang sudah retak bisa berbahaya, bendungan waduk jatigede bisa hancur. kalaupun panas bumi yang ada mau tetap dipergunakan diharapkan ada cara lain selain pemboran kedalam tanah, katanya.

ditambahkan pula lembaganya akan segera mempersiapkan untuk pergerakan penolakan dengan data data dan keilmuaan yang ada dipaling depan sebagai wujud kepedulian kepada masyarakat.

Aris