LSM Master Tuding Kejari Cikarang diduga Tidak Becus

Bekasi, radarnusantara.com Ketua LSM Master, Arnol Silaban menanggapi atas bantahan Kasi Intel melalui beberapa Media Online, dan Perlu Kami...

Bekasi, radarnusantara.com

Ketua LSM Master, Arnol Silaban menanggapi atas bantahan Kasi Intel melalui beberapa Media Online, dan

Perlu Kami sampaikan bahwa bantahan yang diberikan pihak Kejari Cikarang melalui Kasi Intel menurut Kami itu sah-sah saja, tapi kami sangat menyayangkan sikap seorang Kasi Intel membuat bantahan di Media Online, padahal waktu Kami melakukan aksi pihak Kejari ataupun Kasi Intel sendiri tidak berani datang untuk membantah tudingan sebagaimana yang disampaikan ke Media," kata Arnol.

Ketua LSM Master menjelaskan, bahwa perlu Kami sampaikan beberapa hal terkait bantahan Kasi Intel tersebut di antaranya adalah :

1. Bahwa atas pelayanan pihak Kejari Kabupaten Bekasi, kususnya Kasi Intel kurang baik dan kinerja nya lamban sebagai dasar Kami untuk membuat laporan ke Jamwas pada Tanggal 18 Maret 2020.

2. Bahwa balasan surat dari Kejari Cikarang atas Laporan Kami masuk ke Kantor LSM MASTER Tanggal 20 Maret namun isi surat tersebut tercantum Tanggal 3 Maret, sehingga ada kecurian Kami bahwa surat tersebut dibuat Tanggal mundur dan setelah Kami cek surat itu masuk ke ZNE pada Tanggal 19 Maret 2020, sehingga kuat dugaan Kami pihak Kejari merespon atau menjawab surat atas laporan Kami setelah pihak Kejari mengetahui bahwa Kami melaporkan ke Jamwas atas lambannya kinerja mereka.

3. Bahwa pernyataan Kasi Intel melalui beberap Media Online menyebut telah dilakukan pemeriksaan dan telah ditindak lanjuti dengan pengembalian kerugian Negara atas laporan BPK, menurut Kami hanya wacana belaka, karena sampai sekarang Kami sebagai pelapor belum penah ada pemberitahuan dari pihak Kejaksaan, apa lagi untuk mendapatkan bukti atas kebenaran pengembalian tersebut.

4. Bahwa kelebihan pembayaran sebesar 3 Miliar atas 7 kegiatan tersebut sebagai mana dituangkan 

dalam laporan BPK telah dijelaskan, bahwa dalam penunjukan Perusahaan yang mengerjakan kegiatan tersebut merupakan penunjukan yang cacat hukum, karena Perusahaan menggunakan dokumen yang tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya untuk memenangkan kegiatan tender tersebut, dari alasan tersebut pihak Kejaksaan Negeri Cikarang Bekasi sudah sepantasnya melakukan penyelidikan, namun hal tersebut jauh api dari panggang dan malah terkesan membela.

5. Bahwa ke 7 kegitan yang Kami laporkan ke BPK juga menjelaskan bahwa pemenang tender ke 7 kegiatan tersebut dipaksakan padahal kegiatan tersebut adalah di Tahun Anggaran yang sama (kejadian di Tahun yang sama yaitu 2019) dari kejadian tersebut semestinya pihak Kejaksaan tidak ada alasan untuk tidak melakukan penyidikan atas fenomena ini," papar Arnol Ketua LSM Master.

( Jul )