Tim LPPAS Patroli Langsung di Lapangan di Sungai Lamurus Ressor Tebing tinggi dusun jauh desa Rantau Kadam.

Muratara,Radar Nusantara Polemik terkait adanya Laporan Imformasi Masyarakat adanya Penyetruman dan Pemutasan  di aliran air sungai Lamurus ...

Muratara,Radar Nusantara

Polemik terkait adanya Laporan Imformasi Masyarakat adanya Penyetruman dan Pemutasan  di aliran air sungai Lamurus Wilayah resor Dusun Jauh Rantau kadam/Tebing tinggi  yang diduga ada Oknum penyetruman dan Memutas ikan di aliran Sungai Lamurus imformasi Masyarakat di wilayah Sungai Lemurus wilayah Dusun Jauh  Tebing tinggi rantau Kadam Rabu,(28/4/21)PKL:9.30wib Prov.Sum-Sel.

Ketua LPPAS Samsul Bahri kabupaten Muratara saat di komfirmasi awak media,membenarkan,Bahwa memang benar dini hari kami dari tim LPPAS Patroli langsung di lapangan bersama anggotanya.

 

Sebayak 14 orang anggota patroli langsung di wilayah Dusun Jauh Sungai Lamurus Wilayah Rantau Kadam Tebing tinggi tingkip,Desa Karang Dapo kecamatan Karang dapo Kabupaten Muratara.

Dimana 80 Persen masyarakat Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) mempergunakan air sungai untuk berbagai keperluan sehari-hari, mulai dari mandi , minum memasak dan lain sebagainya. Ungkap Ketua LPPAS Kabupaten Muratara.

Lanjut,Samsul dirinya sangat menyanyangkan atas tindakan oknum yang lebih mementingkan pribadi tanpa memikirkan masyarakat banyak itu akan mengakibatkan,kehidupan dan biota sungai terancam punah(ilegal pishing).

"Kami sangat menyayangkan terhadap tindakan oknum yang akan selalu Menyetrum Ikan di Sungai akan mengakibatkan Merusak Sungai yang Semakin Meraja lela tanpa  memikirkan dampak dan akibatnya kepada orang banyak," terangnya samsul.

Kemudian ia juga mengatakan, yang seperti ini Jagan dibiyarkan karena masyarakat Masi banyak minum air sungai khususnya di kabupaten muratara.

Perilaku oleh oknum yang melakukan galiyansi dan hanya memikirkan perut sendiri, jika tidak berenti galiyansi dan dompeng, "kami masyarakat berapa kecamatan yang terkena dampaknya bisa mengamuk," tegasnya.

Sambungnya,Samsul kepada pihak pemerintah agar dapat Mengambil kebijakan, jika tidak bisa mengambil tindakan maka serahkan saja kepada kami Lembaga Pemantau Aliran Sungai(LPAS) masyarakat, permasalahan ini bukan hanya sehari atau dua saja namun takutnya seterusan dan berkepanjangan  sampai saat ini belum ada kebijakan yang di ambil,Tentang Penyetruman dan atau cara lain tentang membunuh kehidupan Sungai,"Tanya samsul.

Harapan Kami Kedepannya nanti,agar Supayah Rakyat Muratara tidak Mengeluh lagi tentang Penyetruman atau sistim pembunuhan kehidupan Sungai,dan juga dampaknya yang menimbulkan Masyarakat banyak menjadi ngeluh apa bila tidak bisa di manfaatkan lagi air dan ikan apa bila di saat penyetruman dan Pemutasan dan  ikan dan yang lainnya yang ada di dalam Sungai,ini  diulah oknum Penyetruman dan Pemutas  yang tidak bertanggung jawab atas tindak tanduk pekerjaannya,"Tutipnya.

(A.Rhmn)