Warga Mengungkap Kasus Mafia Tanah di Muaragembong

Bekasi - radarnusantara.com Mengungkap terkait Pembangunan Proyek Pengurukan / Reklamasi di wilayah Desa Pantai Harapan Jaya, Kecamatan Muar...

Bekasi - radarnusantara.com

Mengungkap terkait Pembangunan Proyek Pengurukan / Reklamasi di wilayah Desa Pantai Harapan Jaya, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi  yang dikerjakan oleh PT. Pani Baja, bahwa sampai saat ini belum memiliki ijin dari Dinas maupun Kementrian Lingkungan Hidup, karena Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi masih berdiam dan bungkem seribu bahasa, pasalnya area tanah Laut Pesisir sekitar 700 Hektar di wilayah Desa Pantai Harapan Jaya, Kecamatan Muara Gembong diduga sudah dikuasai oleh PT. Pani Baja, namun sisa pembayaran Uang Tanah Laut warga Nelayan Pondok Dua Kp.Solokan di Desa Pantai Harapan Jaya, Kecamatan Muara Gembong masih banyak yang belum diterima oleh warga dari Kepala Desa Maher saat dilangsir dari berita media online pemerhatiinformasimasyarakat-jimdofree.com Bahwa warga Nelayan Pondok Dua Kp.Solokan Desa Pantai Harapan Jaya sekarang sudah tidak bisa lagi ke laut untuk mencari ikan maupun membuat serok udang, karena  sudah di kuasai oleh PT. Pani Baja.

Jahrudin,SH Ketua Lembaga Anti Korupsi Indonesia (LAKRI), mengatakan, bahwa  informasi yang didapat pada tahun 2013 -2021, Masyarakat Nelayan Pondok Dua telah menggarap dan merasa dibohongi serta dizolimi oleh Kepala Desa, informasi ini didapat dari salah satu Tokoh Masyarakat Nelayan bernama Sapidi, yang pernah meliliki garapan Tanah Timbul Puluhan Hektar dan dirinya merasa di bohongi oleh Kepala Desa," kata Jahrudin.

Masih kata Jahrudin, dengan leluasa Kepala Desa telah membohong Sapidi, maka hal ini dapat diindikasikan Kepala Desa Pantai Harapan Jaya telah menguasai garapan warga dan menerima Uang Ratusan Milyar dari PT. Pani Baja, karana dirinya mendapat Informasi dari warga Nelayan Pondok Dua yang merasa kecewa haknya tidak diberikan secara layak dan adil oleh Kepala Desa Pantai Harapan Jaya tersebut," papar Jahrudin.

Jahrudin menjelaskan, apa yang di katakan warga Nelayan Pondok Dua di Desa Pantai Harapan Jaya, bahwa Kepala Desa Maher diduga kuat telah menjual lahan garapan laut pesisir kepada PT. Pani Baja yang diindikasikan telah memanfaatkan Surat SKD yang notabene hak garapan warga Nelayan setempat seluas 700 Hektar dengan harga yang digelapkan, sehingga warga Nelayan Pondok Dua  Kp.Solokan hanya dijanjikan, bahwa tanah garapan laut akan segera dilunasi sehingga warga menandatangani Surat Pelepasan hak garapan Tanah Laut Pesisir tersebut, dengan seribu cara diindikaskan bahwa Kepala Desa  menyalahgunakan  kewenangan dan kekuasaannya untuk memerintahakan Aparat Desa mulai dari RT dan RW serta Kadus agar menitimidasi warga Nelayan Pondok Dua tidak Vokal kemana-mana tekait kasus tanah timbul di Pesiri Desa Pantai Harapan Jaya tersebut," jelas Jahrudin, SH.

"Bahwa dengan dijanjikan oleh Kepala Desa Maher kepada warga akan ada pelunasan terhadap Uang Nelayan / Penggarap Tanah, namun selama tiga bulan lebih mulai dari tahun 2013 warga Nelayan Pondok Dua, Kp. Solokan Desa Pantai Harapan Jaya, Kecamatan Muara Gembong  hanya dikasih Uang kisaran dari Satu Juta dan 500 Ribu, hal ini Kepala Desa Maher dapat diduga sudah Korupsi berjemaah dengan Perangkat Desa, hal ini Kami dari Lembaga Anti Korupsi Indonesia (LAKRI), Kabupaten Bekasi akan melaporkan ke

Bareskrim Mabes Polri dan Tipikor agar dapat segera melakukan pemeriksaan Kasus dugaan Tanah Timbul Pesisir di Desa Pantai Harapan Jaya, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi," ungkap Jahrudin.

Warga Nelayan Pondok Dua Desa Pantai Harapan Jaya, Kecamatan Muara Gembong mengatakan, bahwa pembayaran ganti rugi tanah warga yang berada dipinggiran Laut Pesisir semuanya belum dibayarkan oleh Oknum Kepala Desa Pantai Harapan Jaya, Kami sebagai warga Nelayan Pondok Dua memohon kepada Penegak Hukum dan Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi dapat membantu dan memberikan keadilan pada Kami, karena sampai saat ini Uang Tanah Timbul di Pesisir Laut belum dibayarkan semua," kata warga Desa Pantai Harapan Jaya.

( Jul )