20 Hari Tak Ngantor, BPD : Kades Bojen Kembali Berulah

Pandeglang, Radar Nusantara Meskipun Kades Bojen di Kecamatan Sobang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten tidak mendaftarkan diri pada pesta...

Pandeglang, Radar Nusantara

Meskipun Kades Bojen di Kecamatan Sobang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten tidak mendaftarkan diri pada pesta Pilkades 2021 tapi kembali menjadi bahan perbincangan warga dan perangkat desa, karena beberapa waktu dulu sempat menjadi polemik terkait tidak diberikannya sejumlah penghasilan tetap (siltap) kepada perangkat desa nya dan kini kades tersebut berulah kembali lantaran sudah 20 hari tidak pernah masuk kantor.

Hal itu disampaikan Handoyo selaku Ketua BPD Desa Bojen kepada awak media radarnusantara.com saat ditemui di Kantor Desa Bojen, Senin (7/6/21).

"Kurang lebih sudah 20 hari Kades tidak ngantor padahal dia itu sehat walafiat dan masa kerja jabatannya belum habis makanya tidak sedikit warga mengeluhkan karena ketidak hadirannya," terang  Handoyo.

Menurutnya, tidak hadirnya Kepala Desa Bojen kekantor dimungkinkan sedang mencari dana talangan agar segera menyelesaikan semua tugas dan tanggung jawabnya terhadap keuangan soal pembangunan yang bermasalah dan dana untuk tahapan Pilkades Tahun 2021.

 "Sepengetahuan kami, dana untuk pengadaan posyandu belum direalisasikan, pajak yang belum dibayarkan, termasuk BLT dana desa untuk sekitar 52 warga masing-masing senilai Rp 300 ribu /orang belum dibagikan termasuk dana tahapan Pilkades belum diberikan semua," imbuhnya Handoyo.

Hal tersebut dibenarkan Ahmad Soleh selaku Kaur Perencanaan Desa Bojen.

" Memang benar pak, meskipun masa jabatannya belum berakhir Kades Jumena tidak kerja bahkan hingga hari ini belum menyelesaikan seluruh tanggungjawabnya terhadap penggunaan DD dan ADD Tahun anggaran 2020 dan 2021," tegas Ahmad Soleh.

Selain yang disebutkan oleh Ketua BPD tadi, ada juga kekurangan volume fisik yaitu gorong-gorong di Kp Banteng dan rabat beton di Kp Bojen Lebak," jelasnya.

Bahkan dana untuk penanganan dampak Covid-19 pun yaitu dana Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) senilai Rp 58 juta belum direalisasikan seluruhnya hanya baru ada pembuatan 3 posko yang asal-asalan," cetus Ahmad Soleh. 

Ditempat yang sama, Jaruki selaku Kaur keuangan mengatakan bahwa dana desa tahap 1 TA 2021 sebesar Rp 170 juta sudah dicairkan menjelang hari Raya Idul Fitri lalu dan uangnya sudah dipegang seluruhnya oleh Kades," terangnya.

Diketahui, dana untuk tahapan Pilkades sebesar Rp 62 juta baru diberikan kepada pihak panitia Pilkades sebesar Rp 14.500 ribu sisanya masih di pegang Kades Jumena.

Kami berharap, Kepala Desa Bojen segera menyelesaikan seluruh kewajibannya dan tidak menghambat terhadap tahapan Pilkades," tutupnya.

Sementara Kepala Desa Bojen saat hendak dikonfirmasi melalui telepon genggam tidak menjawab dan saat ditemui dikediamannya enggan berkomentar.

(Iwan RN).