Intruksi Kapolri Berantas Aksi Premanisme, Seperti oknum Ormas yang Viral Memukul Wartawan di Majalengka

Sukabumi,RN Video viral nya perkusi, intimidasi dan pemukulan yang berdurasi 2 menit 42 detik kepada salah satu wartawan saat peliputan di k...

Sukabumi,RN

Video viral nya perkusi, intimidasi dan pemukulan yang berdurasi 2 menit 42 detik kepada salah satu wartawan saat peliputan di kecam keras oleh seluruh awak media. Pemukulan wartawan tersebut diduga oleh oknum Ormas di Majalengka yang video nya viral diberbagai media sosial maupun melalui pesan grup WhatsApp (WA), sebagai contoh tindakan aksi premanisme yang sangat meresahkan masyarakat.

Adanya video aksi tindakan kekerasan, penganiayaan berupa pemukulan tersebut terkait konfirmasi wartawan mengenai bendera yang sobek kepada Kepala Desa di wilayah Lemah Sugih Kabupaten Majalengka pada hari Sabtu (26/06/2021). Akan tetapi menurut korban saat itu, Kepala Desa mengatakan nanti saja hari Senin (28/06/2021) di Kantor Desa ungkapnya.

Korban pemukulan tersebut terkonfirmasi yaitu Soleman selaku Jurnalis dari media Fokus Berita Indonesia (FBI) mengatakan, bahwa kejadian tersebut diluar dugaan, karena dirinya bersama rekannya akan melakukan klarifikasi ataupun konfirmasi terkait bendera yang sobek kepada Kepala Desa, yang sebelumnya di janjikan untuk memberikan keterangan sebagai hak jawab.

“Setelah Kepala desa memberikan waktu, saya bersama rekan saya datang dan menunggu di kantor Desa, dan pada saat itu saya menunggu sambil berbincang dengan Babinsa, tetapi tidak berselang waktu lama satu persatu ada anggota Ormas tersebut datang sambil terlihat menatap tajam ke saya. Padahal saya sudah janjian dengan Kepala Desa dan akan konfirmasi terkait sebab bendera yang sobek, tetapi malah anggota ormas yang menemui saya.” Jelasnya

Soleman juga menuturkan, terkait bendera yang sobek kan sudah di atur dalam undang – undang nomor 24 tahun 2009 tentang simbol negara, yaitu bendera dan lagu kebangsaan. Pada intinya kalau kita dari media sebagai sosial kontrol berdasarkan UU Pers No 40 Tahun 1999 mungkin wajar saja ketika mempertanyakan sebab dari sobeknya bendera hal tersebut. tuturnya

Soleman juga menambahkan, terkait kejadian tersebut dan diduga yang melakukan pemukulan dari salah satu anggota Ormas yaitu saudara A. Dan Alhamdulillah waktu kejadian Babinsa bertindak tegas dan melindungi kami.

“Dari kejadian ini kami tetap akan melakukan pelaporan dengan tindakan pidana serta akan menindak lanjuti ke aparat penegak hukum (APH), karena ini merupakan insiden buruk bagi dunia pers.” ungkapnya

Sedangkan belum lama ini telah terjadi peristiwa di Simalungun Sumatera Utara, Wartawan ditembak mati, di Gorontalo seorang Wartawan di Bacok OTK, dan kembali terjadi intimidasi, perskusi pemukulan Wartawan di Majalengka Jawa Barat, dari Video yang beredar tersebut.

Pihaknya berharap kepada seluruh awak media untuk dipertanyakan kembali terkait MOU antara Polri, Kompolnas dan Dewan Pers layak disosialisasikan semaksimal mungkin agar masyarakat lebih cerdas sebelum bertindak untuk dapat mematuhi kesadaran hukum.

Semoga kepada Jajaran Polres Majalengka untuk segera memproses kejadian aksi pemukulan wartawan selaku warga negara yang haknya sama untuk dapat perlindungan hukum, serta menindak oknum Ormas dan siapa aktor intelektual yang mengundang oknum Ormas tersebut.

Dengan kejadian tersebut semua awak media mengecam keras atas tindakan oknum Ormas tersebut, dan meminta Aparat Penegak Hukum, khususnya Polres Majalengka agar segera menangkap dan memproses secara hukum dengan seadil-adilnya.

HMH