Kapus Sukatani: Gebyar Vaksinasi Lansia "Wartawan" Tidak Di Undang

Purwakarta, RN Pada pelaksanaan Gebyar Vaksinasi Lansia (GVL-Red) di Kec. Sukatani beberapa waktu lalu tepatnya hari Kamis (3/6/2021), sungg...

Purwakarta, RN

Pada pelaksanaan Gebyar Vaksinasi Lansia (GVL-Red) di Kec. Sukatani beberapa waktu lalu tepatnya hari Kamis (3/6/2021), sungguh tidak etis seorang kepala puskesmas sukatani Karmilah mengatakan "Wartawan" tidak di undang hanya para peserta Lansia aja yang di undang.

Ungkapan tidak etis yang di ungkapkan seorang Karmila dianggap arogan dan bakal menimbulkan kegaduhan di kalangan Pers sebagai kontrol sosial atau pemburu berita dan fakta bagi "Wartawan". Statemen arogan itu di katakan di depan KTU Utris dan peserta Lansia yang hadir pada saat itu sehingga mencengangkan .

Sungguh prihatin dan Sangat mengherankan seorang kepala puskesmas itu benar-benar dianggap arogan dan di nilai terlalu berani mengatakan hal itu, kepada wartawan.

Bupati Purwakarta Ambu Anne Ratna Mustika beberapa waktu lalu telah mensosialisasikan tentang undang-Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang sytem keterbukaan informasi publik (KIP-Red). Bahwa dalam undang-undang tersebut menyebutkan bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi, dan undang-undang tersebut hendaknya dapat di lakukan di setiap OPD hingga di tingkat puskesmas.

Tetapi sangat prihatin dan di sayangkan pejabat sekelas kepala puskesmas sukatani Karmilah dianggap sama sekali tidak mengerti akan isi undang-undang nomor 14 tahun 2008 tentang keeterbukaan informasi publik (KIP) .

Peran dan fungsi wartawan sudah di atur dalam UU Nomer 40 Tentang PERS, seorang wartawan bebas mencari dan mengolah suatu berita. Selanjutnya Pada saat itu Wartawan dalam kegiatan peliputan Gebyar Vaksinasi Lansia itu banyak hal yang akan di konfirmasikan, baik tentang pelayanan Nakes, peserta vaksinasi dan berapa dan sumber biaya anggaran di keluarkan pada kegiatan tersebut.

Dinas terkait yaitu Dinas Kesehatan, baik BKPSDM maupun Inspektorat di minta segera memanggil kepala puskesmas sukatani Karmilah terkait hal diatas. Juga perlu di pertanyakan selain  sikap ujaran arogan maupun terkait pengertian kapus Karmilah akan undang-undang nomer 14 tahun 2008 tentang sytem keterbukaan informasi publik. Bersambung.......... 

Bbl/TimRed