Mafia Tanah Marak di Kabupaten Bekasi

Bekasi - radarnusantara.com Terkait Tanah Negara yang tak bertuan di Bantaran Sungai Citarum tepatnya di  wilayah Desa Karang Mekar, Kecamat...

Bekasi - radarnusantara.com

Terkait Tanah Negara yang tak bertuan di Bantaran Sungai Citarum tepatnya di  wilayah Desa Karang Mekar, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi yang diduga di jadikan Bancakan oleh para okum mafia tanah yang tidak bertanggung jawab untuk mendapatkan ke untungan besar dari Tanah Urugkan yang di jadikan Ajang Bisnis Jual Beli Tanah Urugkan.

Dengan adanya pengerukan Tanah Negara di Bataran Sungai Citarum tersebut, bahwa Masyarakat telah mempertanyakan dan mengkauhatirkan apa bila banjir yang pernah terjadi di wilayah Kampung Babakan Banten, Desa Sumber Urip,Kecamatan Pebayuran akibat jebolnya Tanggul.

Bahwa Citarum Harum adalah program pemulihan Sungai dari Pencemaran Citarum Harum, atas Inturksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) No.15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum.

Namun wilayah DanSektor 20 tepatnya di Kampung Wates, Desa Karang Mekar, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi telah melakukan kegiatan pengerukan Tanah Negara, dan Tanah tersebut diduga telah di perjual belikan oleh para oknum-oknum mafia tanah yang biasa bermain tanah urugan.

Dede Saepulloah Wakil Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Karang Mekar, Kecamatan Kedungwaringin mengatakan, terkait adanya pengerukan Tanah Negara di Bantaran Sungai Citarum tepatnya wilayah Kecamatan Kedunwaringin, Kabupaten Bekasi, seharusnya pihak-pihak yang melakukan pengerukan Tanah di Bantaran Sungai Citarum dapat memberikan informasi ke Desa Karang Mekar dan Kecamatan Kedungwaringin, agar warga tidak mempertanyakan adanya pengerukan Tanah tersebut," kata Dede.

Dede Saepulloah menjelaskan, bahwa Saya mendapat informasi dari warga ada kegiatan pengerukan Tanah di Bantaran Sungai Citarum, setelah Saya melihat ke lokasi memang benar ada kegiatan pengerukan Tanah," jelas Dede.

Dede Saepulloah Wakil Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Karang Mekar, Kecamatan Kedungwaringin mengharapkan, sebelum kegiatan pengerukan tanah di mulai, seharusnya pihak pelaksana harus melakukan sosialisasi kepada Masyarakat agar warga Desa Karang Mekar dapat mengetahui tujuan  dari program Citarum Harum tersebut," ungkap Dede.

Dede Saepulloah menegaskan, bahwa Kami atas nama Lembaga dan Masyarakat Desa Karang Mekar meminta kepada pihak terkait agar dapat memberikan pemaparan secara edukasi maupun teknis kepada warga masyarakat Desa Karang Mekar, Kecamatan Kedungwaringin sehingga masyarakat mengerti dengan kegiatan Program Citarum Harum dan jangan sampai Masyarakat menilai Negatif terhadap Pemerintah Desa maupun Kecamatan serta Lembaga Desa Karang Mekar," papar Dede.

"Yang pastinya kami tidak ingin ada hal-hal atau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, seperti terjadinya tanggul jebol di wilayah Kecamatan Pebayuran, akibat banjir yang merugikan masyarakat dan dampaknya cukup luas baik kerugian Materi bahkan nyawa Manusia," tegasnya.

"Kami meminta dan mengharapkan kepada Jajaran Polres Metro Bekasi dan Camat dapat segera melakukan langkah Hukum bagi para pelaku yang melakukan pengerukan tanah Negara di Bantaran Sungai Citarum, karena ini akan menjadi momok masyarakat, karena kegiatan tersebut dikauhatirkan oleh Mayarakat apabila terjadi banjir akan sama seperti kejadian Tanggul Jebol Sungai Citarum di Kampung Babakan Banten Desa Sumber Urip, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi yang sempat di kunjungi oleh Presiden Republik Indonesia Bapak Jokowi Dodo dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil turun melihat Masyarakat yang terkena Musibah Banjir," harapan warga.

( Jul )