Mata Elang Kembali Berkeliaran di Pandeglang, Anggota LSM GPS Geram

Pandeglang, Radar Nusantara Dengan dalih bermasalah dengan pembayaran atas keterlambatan angsuran kredit kendaraan bermotor tak segan-segan ...

Pandeglang, Radar Nusantara

Dengan dalih bermasalah dengan pembayaran atas keterlambatan angsuran kredit kendaraan bermotor tak segan-segan melakukan penarikan paksa meskipun ditengah perjalanan, kegiatan serupa awalnya sempat terhenti namun kini mata elang (Matel) kembali berkeliaran meresahkan sejumlah warga di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.

Hal itu disampaikan Torik Azis salah satu anggota Lembaga Swadaya Masyarakat Gabungan Pejuang Sukarelawan (LSM GPS) Banten ke awak media radarnusantara.com, Selasa (15/6/21).

"Saat ini, Sang Mata Elang kembali  melakukan kegiatan dengan mengeksekusi atau mengambil secara paksa kendaraan dipinggir jalan dengan dalih karena kendaraan tersebut bermasalah dengan angsuran kredit kendaraannya," ungkapnya geram.

Menurutnya, berdasarkan Peraturan Polri nomor 8 tahun 2011 tentang pengamanan eksekusi jaminan fidusia,maka tidak dibenarkan jika jaminan fidusia dilakukan oleh pihak ketiga,seperti Mata Elang atau Debt Colector dan semacamnya.

"Sebagai contoh terjadi di sekitar Jl Raya Labuan hari Senin tanggal 14-juni 2021 atas sebuah kendaraan jenis roda 2, merk / tipe Mio M3 dengan nomor polisi A 3869 MR, dengan nomor mesin 33R2E0818674, dan pemilik atau yang membawa kendaraan bernama Amir," jelas Torik Azis tanpa menyebut alamat korbannya.

Dikatakan Torik, sampai saat ini Mata Elang dan semacamnya, masih saja melakukan eksekusi dijalan raya, walaupun sudah ada himbauan larangan dari Aparat Hukum.

"saya tidak habis pikir kenapa sampai saat ini,masih saja sering terjadi eksekusi kendaraan terutama roda dua dipinggir jalan oleh Mata Elang atau semacamnya, padahal kita semua tahu bahwa dari APH pun sudah ada larangan berat terkait ini, tapi mengapa masih saja sering terjadi"ujar Torik Anggota LSM GPS-Banten.

Untuk itu, saya meminta kepada pihak yang berwenang,yaitu Aparat Hukum supaya lebih bertindak tegas akan hal ini, agar tidak sering atau bahkan tidak ada sama sekali kejadian eksekusi kendaraan oleh pihak mata elang dipinggir jalan, karena ini tentu membuat resah masyarakat," tutupnya. (Iwan RN).