PB Himasi Kembali Gelar Aksi, Mangkraknya 8 Thn Pembangunan Pasar Pelita Sukabumi Terkesan Untuk Penghuni Kunti

Sukabumi, Kabar Reskrim PB. Himasi kembali turun ke jalan melakukan Aksi Demo di depan balai Kota Sukabumi yang kesekian kalinya untuk memin...

Sukabumi, Kabar Reskrim

PB. Himasi kembali turun ke jalan melakukan Aksi Demo di depan balai Kota Sukabumi yang kesekian kalinya untuk meminta kejelasan secara tegas kepada Pemerintah Kota Sukabumi mengenai, Mangkraknya Pembangunan Pasar Pelita dalam kurun waktu kurang lebih 8 tahun tidak tuntas seperti terkesan bangunan yang telah dihuni mahluk setan kunti berpusat di tengah jantung Kota Sukabumi. Gelar Aksi yang dilakukan tersebut dengan mematuhi protokol kesehatan. Kamis, (3/6/’21).

Pasalnya sudah bertahun-tahun pembangunan pasar Pelita yang nota bene adalah pasar satu-satunya kebanggaan warga masyarakat khususnya di Kota Sukabumi, yang sampai saat ini pembangunan pasar pelita masih terlihat seperti bangunan untuk di fungsikan sebagai pasar mahluk halus. Dikarnakan selama kurang lebih 8 tahun hingga saat ini pembangunan pasar tersebut menjadi polemik yang berkepanjangan tampa ada penyelesaian dan minim dalam menciptakan solusi akhir untuk segera dituntaskan, sehingga membuat geram PB. Himasi yang sejak awal selalu mengawal jalanya roda pemerintahan Pemkot Sukabumi.

PB. Himasi dalam Inti tuntutanya adalah, Walikota harus berani menggunakan wewenangnya demi kebaikan warga masyarakat Kota Sukabumi khususnya dalam hal ini pedagang sebagai (Korban), dan Walikota segera memberikan solusi secara pasti atas mangkraknya pembangunan pasar pelita selama tahunan tersebut. Karena sebagai benang merah dengan terlaksananya pembangunan pasar pelita ini menurutnya adalah Pimpinan Daerah Kota Sukabumi yang terkesan seperti tidur sambil berjalan.

Gelar aksi yang dilakukan oleh PB Himasi ada hal unik dari para peserta mengenakan baju tidur, aksi tersebut sebagai simbul bahwa Pemerintah Kota Sukabumi khususnya Walikota dianggap tidur terlalu lama. Karena dari kurun waktu selama kurang lebih 8 tahun pembangunan pasar pelita tersebut mangkrak tak kunjung tuntas dan tidak bermanfaat untuk digunakan para pedagang, khususnya yang dirasakan oleh seluruh warga masyarakat Kota Sukabumi dan sekitarnya.

Ketua PB.Himasi Daniel Fadilah menyampaikan pada saat di konfirmasi dalam aksi demo yang berlangsung di depan balai kota, bahwa aksi ini dilakukan atas dasar mangkraknya pembangunan pasar pelita tersebut yang tak kunjung usai bertahun tahun. ”Mau membuat adendum berapa kali juga tidak akan selesai, kalau dalam hal ini benang merahnya adalah Walikota tidak mau berupaya untuk menyelesaikan secara serius.” ujar Daniel

Ditambahkan Daniel, karena dalam perjanjian saat kami audensi dengan Dinas Koperindag bahwa untuk bangunan itu urusan pengembang, dan PKL bisa masuk untuk berdagang lagi itu urusan Pemkot

"Tetapi kenyataannya yang terjadi sampai hari, tidak terlihat adanya keseriusan yang signifikan, jadi artinya dalam penyelesainya masih sangat minim.” ungkapnya

Akhmad Fahmi Walikota Sukabumi, saat aksi demo berlangsung di depan Balai Kota segera menemuinya dan memberikan statementnya dalam waktu yang terbilang cukup singkat mengatakan, ”Kami akan dan selalu berupaya melakukan penyelesaian pembangunan pasar Pelita.” ujar Fahmi

Tidak lama kemudian Fahmi meninggalkan tempat. Sikap Walikota saat menemui para aksi demo yang dilakukan oleh PB. Himasi membuat para aksi terlihat sangat kecewa, dan Walikota terkesan tidak bertanggungjawab untuk membuktikan visi-misi pembangunan di Kota Sukabumi sampai pandemi telah terjadi, yang artinya buat apa ada pimpinan kepala daerah setiap pesta Pilkada di gelar untuk menciptakan keberhasilan dalam pembangunan dan mensejahtrakan masyarakat pada umumnya.*

121©HMH