H. Dadan Bantu Program Percepatan Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu

SUMEDANG,RN Program pembangunan jalan tol yang menghubungkan Daerah Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) terus digeber pemerintah. Hal ini d...

SUMEDANG,RN

Program pembangunan jalan tol yang menghubungkan Daerah Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) terus digeber pemerintah. Hal ini dimaksudkan agar jalan tol yang total panjang 60,3 KM itu bisa selesai secepatnya.

Dalam prosesnya, pembangunan jalan tol Cisumdawu ini menyisakan cukup banyak masalah. Misal, keterlambatan proses pengerjaan karena diakibatkan proses pembebasan lahan yang terkendala beragam alasan. Sebut saja, adanya sengketa lahan, ketidak cocokan uang ganti rugi (UGR) atau gangguan dari oknum-oknum tertentu yang ingin mendapatkan keuntungan dari proyek nasional dimaksud.

Tidak jarang fihak pemilik lahan menahan para pengembang untuk mengeksekusi lahannya karena belum mendapatakan UGR, sehingga dibutuhkan lobi atau negosiasi yang cukup memakan waktu lama. Akibatnya proses pembangunanpun terhambat.

Namun tidak halnya dengan H. Dadan, salah seorang pengusaha properti cukup sukses. Diketahui, pria paruh baya ini memiliki sembilan bidang lahan yang terimbas pembangunan jalan tol Cisumdawu, di Kiarapayung, Jatinangor. Bila dirupiahkan seluruh lahan tersebut mencapai angka kurang lebih Rp.300 milyar.

Masalahnya hingga hari ini uang dengan jumlah fantastis tersebut sama sekali belum diterima oleh H. Dadan. Pasalnya, kesembilan bidang tanah tersebut dua diantaranya dalam posisi sengketa sehingga sebelum dananya dicairkan mesti menunggu putusan Mahkamah Agung (MA). Meski demikian, demi kelancaran dan percepatan proses pembangunan jalan tol, H. Dadan dengan legowo merelakan sembilan bidang tanah miliknya tersebut digarap oleh pemerintah.

Hal ini tentu saja patut diberi apresiasi tinggi. Soalnya kelegowoan H. Dadan dalam merelakan tanahnya untuk digarap pemerintah meski sama sekali belum mendapat UGR sudah sangat jarang diemukan saat ini. Sekali lagi, ini membuktikan bahwa sikap H. Dadan telah benar-benar ikut membantu pemerintah dalam suksesi pembangunan jalan tol Cisumdawu patut diacungi jempol. Sementara di sisi lain, tak sedikit masyarakat yang bersikukuh tidak merelakan lahannya digarap karena merasa belum menerima UGR. Padahal nilainya tidak sefantastis milik H. Dadan.

Untuk kelegowoan dan jiwa besar H. Dadan ini, tidak ada kata yang lebih pantas disematkan padanya, yaitu SALUTTT!!!!. 

(Aris Supriadi).