"Rapor Merah" Kejari Bukittinggi Tak Serius Tangani Kasus Korupsi Baznas 4 Milyar ?

Bukittinggi,RN Keuangan APBD Pemko Bukittinggi Rp 4 milyar di hibahkan ke Badan Amil Zakat (Baznas) Bukittinggi guna mengentaskan kemiskinan...

Bukittinggi,RN

Keuangan APBD Pemko Bukittinggi Rp 4 milyar di hibahkan ke Badan Amil Zakat (Baznas) Bukittinggi guna mengentaskan kemiskinan tahun 2008,namun sayangnya dana ibah tersebut diduga di korupsi dengan modus dialihkan kepada koperasi simpan pinjam Al, Ansari syari'ah, pada tahun 2011.

Dugaan korupsi ini sudah dilaporkan LSM-BIDIK RI ( Badan Investigasi Demokrasi Informasi Keadilan Republik Indonesia) ke Kejaksaan Negeri Bukittinggi cq kasi Intel Kejari ( 25/3/2021)

Terkait laporan LSM dugaan korupsi tersebut,saat itu kasi Intel kajari Bukittinggi ini mengatakan,"masih kumpulkan bahan keterangan (Pulbaket)," (29/4/21),lanjutnya kasi intel kejari Bukittinggi alasan sama,"saat ini kami sedang Kumpulan Bahan Keterangan (Pulbaket) sedang dalam proses, sabar ya, "kasus ini masih berlanjut,"alasanya senen (12/7/21). 

Directur Advokasi dan Hukum LSM-BIDIK RI Jamadi S, S.H menuturkan,"laporan sudah kami sampaikan di Kejari Bukittinggi terkait dugaan penyalagunaan bantuan hibah 2008 dari Pemko Bukittinggi Rp. 4 milyar,mengapa baznas alihkan dana tersebut kepada Koperasi Simpan Pinjam Al' Anshari Syariah tahun 2011,?kuat dugaan telah terjadi dugaan pencucian uang yang diduga melibatkan banyak pihak secara berjamaah di Pemko Bukittinggi,"kata jamadi (25/7/21) 

"Inilah dugaan"Rapor Merah" Kejari Bukittinggi,tak Serius tangani kasus korupsi, tidak ada index prestasinya penanganan korupsi "Contohnya saja sampai saat ini DPO Bantuan Hibah KNPI dari Dinas Pendidikan & Kebudayaan Bukittinggi tahun 2013 sebesar Rp. 250.000.000. Yang menjadi tumbal hanya kacung-kacung pengurusnya saja, sampai saat ini oknum eks. Ketua KNPI yang berinisial DK masih berkeliaran di Bukittinggi," tutup Jamadi. 

Menanggapi 'leletnya' penanganan kasus dugaan korupsi di kejari Bukittinggi,Pemerhati Kebijakan Hukum Nasional di Jakarta Marjuddin Naswar, SH Mengatakan,"harusnya penegak hukum giat cepat untuk penanganan korupsi seperti gerakan Pak Jaksa Agung ST. Burhanuddin yang begitu getol menangkap koruptor kelas kakap di bumi Indonesia ini. Bukan melembek sampai tingkat bawahnya,"jangan - jangan Oknum ini sudah masuk angin atau kena sumpal' mulutnya' dengan madu kering,"ucapnya.

Disarankan Marjuddin "bila laporan  tidak di tangani secara serius laporan masyarakat, kami minta LSM-BIDIK RI agar segera melaporkan ke Ass.was Kejaksaan Tinggi Sumbar dan sampaikan tembusannya ke Jamwas atau Satgas Kejagung agar penyidikan dan penyelidikan di Kejari Bukittinggi ini berjalan maksimal sesuai harapan publik,"katanya mengakhiri. 

Sementara itu kasi Intel kajari  Bukittinggi di konfirmasi senen (26/7/21) melalui pesan singkat terkait tindak lanjut kasus dugaan korupsi baznas ini tidak diresponnya, dihubungi no hpnya tidak diangkatnya, sampai berita ini di lansir pihak terkait lainya belum dapat dimintai keterangan. (kumbang)