Petani Desa Waringinjaya Keluhkan Kurangnya Bantuan Benih Poktan

  Pandeglang, Radar Nusantara  Persiapan tanam padi tahap kedua atau bisa disebut oleh petani lokal disebut Nyadon, sejumlah persiapan mulai...

 

Pandeglang, Radar Nusantara 

Persiapan tanam padi tahap kedua atau bisa disebut oleh petani lokal disebut Nyadon, sejumlah persiapan mulai dilakukan para petani seperti sarana air, alat mesin pertanian (alsintan) termasuk pengadaan bibit.

Namun pihak Pemerintah melalui Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang memberikan sejumlah bantuan untuk menunjang kegiatan para petani salah satunya dengan pengadaan bibit unggul. Hal itu dilakukan untuk mengatasi kekurangan bibit padi di kalangan Petani, seperti bantuan jenis bibit padi yang saat ini di berikan pada petani jenis padi Infari 42 benih yang unggul terhadap hama. 

Namun amat disayangkan bantuan benih padi yang dibagikan pada kelompok Tani di Kp Rorahsabin Desa Waringinjaya dikeluhkan petani sekaligus pengurus kelompok tani, karena patut diduga dikurangi oleh pegawai Kantor Balai Penyuluh Pertanian Cigeulis, Hal itu di katakan oleh Munir Aktivis Selatan dari Gabungan Anak Indonesia Bersatu (GAIB) 212 Pandeglang.

"Saya selaku kontrol sosial  mendapat aduan dari salah satu pengurus kelompok tani Desa Waringinjaya yang mengeluhkan adanya pengurangan bantuan benih dari BPP Cigeulis,"ungkapnya Munir di Cigeulis, Selasa (17/8/21).

Pengurus kelompok tani, lanjut Munir mengaku hanya di beri benih 4 kwintal padahal jika sesuai dengan hamparan harus mendapat sekitar 6 kwintal. 

"Selaku kontrol sosial saya meminta agar bantuan untuk petani disalurkan haknya sesuai ketentuan dan jangan ada pengurangan, untuk itu saya meminta agar bantuan disalurkan sesuai alokasi dan saya juga meminta pihak instansi terkait agar segera mengevaluasi kineja pegawai yang diduga mengurangi bantuan benih untuk Petani. Jangan jadikan petani masa kini sama dengan nasib Marhaen," papar Munir.

Ditemui dikediamannya, Saidin (35) warga Kp Rorahsabin selaku sekertaris Kelompok Tani Di Desa Waringinjaya membenarkan bantuan benih untuk kelompoknya dikurangi.

"Saya juga heran benih padi yang di terima oleh kelompok saya dikurangi, maka jika dibagikan pada anggota kelompok jika dibagikan 1 kantong satu juga kurang, apalagi harus dibagikan sesuai hamparan," terang Saidin.

Dikatakan Saidin sebenarnya saya bingung kalau sekarang harus di bagikan ke pada anggota kelompok karena tidak mencukupi dan khawatir timbul persoalan yang berakibat kecemburuan sosial diantara anggota kelompok," tutupnya. (Goes/Wan).