AMSIP Gelar Aksi Didepan DLH dan Dinkes Soal Pengelolaan Limbah B3 Klinik Al-Furqon

Pandeglang, Radar Nusantara Sejumlah masa aksi yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sipil Pandeglang (Amsip) menggelar aksi unjuk rasa di...

Pandeglang, Radar Nusantara

Sejumlah masa aksi yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sipil Pandeglang (Amsip) menggelar aksi unjuk rasa didepan kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Dinkes Pandeglang, pada senin (6/9/21). 

Agus Hidayat selaku ketua Amsip menyampaikan jika mengacu kepada peraturan perundang-undangan masih sangat kontradiktif dengan pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di Kabupaten Pandeglang, berbicara obat maupun vitamin di masa pandemi dan pembatasan pemberlakuan kegiatan masyarakat. ini kami menduga perbuatan melawan hukum dilakukan oleh oknum klinik salah satunya klinik Al-Furqon, yaitu dengan menjual obat dan vitamin diatas harga eceran tertinggi (HET). sesuai dengan telegram Kapolri ST/1373/VII/HUK.7.1/2021.

"Klinik Al-Furqon juga diduga kuat telah melakukan pencemaran lingkungan, tidak adanya Instalasi Pengelolaan Air limbah (IPAL), dan diduga melakukan kelalaian dengan sengaja dalam melakukan pengelolaan limbah B3 padat, ditempat penyimpanan sementara (TPS). 

"Kami dari AMSIP  menduga kuat adanya konspirasi dengan oknum di tubuh instansi terkait dalam proses pengeluaran surat rekomendasi izin lingkungan sesuai dengan UU.No.32 Tahun 2009 BAB  V pasal 13 ayat 3 dan PP No.101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah B3, sehingga kami mempertanyakan izin lingkungan yang dikeluarkan pada tahun 2009.

Hal ini juga ini upaya preventif dari kami  sebagai Civil Society dalam menyampaikan penegakan peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga sesuai dengan misi besar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Maka dari itu kami dari Aliansi Masyarakat Sipil Pandeglang menuntut :

1. Tutup Klinik Al-Furkon  yang sudah lalai dalam pengelolaan limbah B3.

2. Usut tuntas dan penjarakan oknum-oknum yang terlibat dalam proses penerbitan izin lingkungan.

3. Tangkap mafia dan evaluasi penjualan obat melebihi harga eceran tertinggi.

4. Apabila aksi unjuk rasa kami tidak diindahkan pada kesempatan kali ini kami akan menggelar aksi unjuk rasa Jilid II dengan jumlah massa yang lebih besar. **(SA).