Diduga Pungli BPUM, Ketua BPD Dan Aparat Desa Pasirloa Dilaporkan Ke Polisi

Pandeglang, Radar Nusantara Setelah ramai jadi perbincangan serta ada warga yang mengeluhkan tentang adanya dugaan pungli yang dilakukan ole...

Pandeglang, Radar Nusantara

Setelah ramai jadi perbincangan serta ada warga yang mengeluhkan tentang adanya dugaan pungli yang dilakukan oleh Ketua BPD berinisial AB dan NR salah satu Aparat Desa Pasirloa Kecamatan Sindangresmi Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten beberapa waktu lalu membuat aktivis dan lembaga pergerakan wilayah setempat geram hingga melaporkan ke aparat penegak hukum.

Udi Alhadi selaku Tokoh pergerakan di wilayahnya menghimpun dan mengumpulkan informasi dari warga penerima bantuan BPUM UMKM yang merasa telah dirugikan oleh oknum Ketua BPD dan Aparat Desa. Dengan dukungan tokoh masyarakat untuk membantu mendampingi warga penerima bantuan yang merasa dirugikan oleh oknum tersebut,

"Benar saya merasa kecewa terhadap Ketua BPD berinisial AB dan NR salah satu Aparatur Desa Pasirloa yang telah dengan tega melakukan pungli terhadap warga nya sendiri bukannya membantu meluruskan malah jadi jadi pelaku dugaan pungli, "Ucap Udi di kediamannya, Sabtu (18/09/2021).

Masih dikatakan Udi pada media,  "Saya selaku orang pergerakan merasa terpanggil atas kasus dugaan pungli yang dilakukan dua oknum ini, beberapa hari ke belakang saya sudah mendampingi warga Desa Pasirloa untuk melaporkan dua oknum Ketua BPD Dan Perangkat Desa Pasirloa ke Kepolisian Sektor Munjul karena menurut saya ini perbuatan sudah masuk ranah pidana karena telah dengan sengaja melakukan pungli Bansos pada penerima Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) atau disebut juga Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),' tambah Udi.

Ditemui sebelumnya, AB Ketua BPD Desa Pasirloa saat dikonfirmasi di tempat kerjanya membenarkan dirinya telah menerima sejumlah uang dari penerima bantuan BPUM UMKM.  

"Benar, saya juga perlu menjelaskan atau mengklarifikasi dari informasi yang berkembang, saya menerima uang dari warga penerima bantuan itu sifatnya sukarela ikhlas karena saya telah membantunya, "jelas AB saat dikonfirmasi awak media ini.

Untuk nominalnya adalah sebesar Rp 400.000,- perorang jadi totalnya Rp.4.400.000,-  memang saat itu saya bantu mengantarkan warga untuk melakukan pencairan di BRI Rangkasbitung jadi bukan ratusan melainkan hanya 11 orang penerima bantuan saja,"cetusnya.

Adapun terkait ada dugaan potongan itu merupakan pemberian dari yang dicairkan untuk mengganti ongkos berikut bahan bakar adapun lebihnya kemungkinan mereka memberikan secara ikhlas," imbuhnya.

AB yang juga sebagai tenaga kesehatan (Nakes) di Puskesmas Perdana saat diminta tanggapannya terkait adanya informasi bahwa dirinya dilaporkan ke pihak kepolisian oleh warga penerima BPUM.

"Terus terang saya merasa itu telah mencemarkan nama baik saya dengan adanya informasi tersebut karena mereka tidak tahu fakta yang sebenarnya," pungkasnya. (Gus/Wan).