Kekerasan Terhadap Anak Dibawah Umur Terjadi Di Kabupaten Takalar, Akhirnya Dipolisikan

Takalar, RN Kasus kekerasan terhadap anak dibawah umur beberapa waktu lau lagi-lagi terjadi di salah satu desa di Kabupaten Takalar, diduga ...

Takalar, RN

Kasus kekerasan terhadap anak dibawah umur beberapa waktu lau lagi-lagi terjadi di salah satu desa di Kabupaten Takalar, diduga dilakukan oleh seorang warga setempat, tepatnya di Dusun Bontobaddo Desa Timbuseng Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar.

Pasalnya, korban anak di bawah umur bernama Riyan Kulle (9) tahun anak dari pasangan Adi Dg. Nyallang dan Istri Wati Dg. Baji , diduga pelaku kekerasan dilakukan oleh tetangga korban sendiri Jaka Dg. Boko, sekitar pukul 17.30, Senin 13 September 2021.

Saat ditemui di rumah kediaman keluarga korban tidak berada di tempat, oleh karena merasa ketakutan terhadap pelaku mengancam terhadap keluarga korban untuk tidak melaporkan masalah yang dihadapi kepada pihak kepolisian.

Hal ini diungkapkan ayah keluarga korban saat awak media menemui keluarga di rumah salah satu saudara dari ayah korban untuk mengkonfirmasi terkait kekerasan yang dialami korban Riyan Kulle anak di bawah umur, Kamis 16 September 2021.

Ayah korban mengungkapkan, bahwa saat kejadian sekitar pukul 17.30 WITA, pelaku panggilan akrab Dg. Boko hendak menyuruh untuk membeli rokok, akan tetapi korban pergi tanpa membawa uang.

Tidak selang beberapa lama kemudian korban Riyan kembali dengan tangan kosong tanpa membawa rokok, akhirnya membuat pelaku menampar bagian bibir mulut dan akibatnya bibir korban pecah dan mengeluarkan darah yang cukup banyak.

"Anak saya benar Riyan Kulle telah ditempelen bagian bibir sampai pecah oleh Jaka Dg. Boko atau panggilan Boko, karena disuruh beli rokok, tapi tidak dikasih uang", ungkap ayah korban panggilan akrab Dg. Nyallang.

Selanjutnya atas kejadian tersebut, keluarga korban akhirnya keberatan dan melaporkan masalah ini ke Polres Takalar sesuai bukti laporan polisi LP. No. B/115/IX/2021/SPKT/Polres Takalar dan menuntut pelaku untuk mempertanggung jawabkan perbuatan secara hukum.

"Saya orang tuanya berharap ada keadilan dan pihak kepolisian benar-benar memproses secara hukum pelaku sesuai aturan yang berlaku di NKRI", harapnya.

Terduga pelaku kekerasan terancam dengan Pasal 351 KUHAP tentang penganiayaan dan UU No. 35 tahun 2014 perubahan atas UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Pasal 80 ayat 1 Jo. 76 C dengan ancaman 5 tahun penjara.

Sampai berita ini diturunkan pihak kepolisian Polres Takalar telah menerima laporan polisi dan menindak lanjuti terkait hal tersebut dan keluarga korban berharap dapat memproses secara hukum sesuai dengan hukum yang berlaku di NKRI.

(Rahmat H)