Polisi Tangkap DPO kasus Pencabulan 6 Santri, Bersembunyi Sekitaran Pontren di Sukabumi Kota

Sukabumi-Radar Nusantara Kepolisian Polsek Sukaraja Polres Sukabumi Kota berhasil menangkap Daftar Pencairan Orang (DPO) berinisial RH (33) ...

Sukabumi-Radar Nusantara

Kepolisian Polsek Sukaraja Polres Sukabumi Kota berhasil menangkap Daftar Pencairan Orang (DPO) berinisial RH (33) sebagai tersangka atas dugaan tindak pidana pencabulan terhadap sejumlah santri di wilayah Kecamatan Kelumbayan Barat, Tanggamus. Menurut informasi yang dihimpun pihak kepolisian saat penangkapan (DPO) RH tersebut diduga sedang bersembunyi di rumah kerabatnya sekitaran Pondok Pesantren, yang berlokasi di Desa Sukamekar, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa barat. Selasa (21/9/21)

Sebelumnya Anggota Polres Tanggamus berkoordinasi dengan pihak Kepolisian Polsek Sukaraja, Polres Sukabumi Kota, Polda Jabar untuk melakukan penangkapan tersangka (DPO) RH atas dugaan tindak pidana pencabulan terhadap sejumlah santri tersebut. 

Berdasarkan informasi, (DPO) RH merupakan seorang oknum guru ngaji yang telah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan tindak pidana pencabulan terhadap santri anak dibawah umur di wilayah Hukum Kelumbayan Barat, Tanggamus.

Penetapan (DPO) RH tersebut, dikutip medianasional.id - berdasarkan dari 6 laporan kepada pihak Hukum Polres Tanggamus, yang mengaku sebagai korban pencabulan diantaranya berinisial GM (14), IS (12), NR (18), SR (12) tanggal 3 Agustus 2021, MU (12), MI (12) tertanggal 16 Agustus 2021. Selanjutnya tersangka RH, dilakukan penangkapan setelah ditetapkan Daftar Pencarian Orang (DPO) atas dugaan tindak pidana pencabulan yang dilakukan kepada sejumlah santri, GM pada Februari 2021,

IS pada Maret 2021, NR pada Februari 2021, SR pada Februari 2021, MU pada Oktober 2019 dan MI pada Maret 2021.

Sedangkan menurut informasi yang dihimpun dari keterangan para korban kepada pihak hukum, modus tersangka melakukan perbuatan tersebut diduga menggunakan sejenis hipnotis yang membuat korban tidak sadarkan diri, pada saat korban belajar mengaji di Majelis milik pelaku RH, dimana korban dan saksi lainya diwajibkan untuk menginap ditempat tersangka. Saat menginap tersebut korban dibangunkan tersangka, disaat itulah tersangka aksi dugaan pencabulan tersebut dilakukan.

Dalam perkara penangkapan (DPO) RH tersebut, pihak hukum langsung membawa RH ke Polres Tanggamus guna proses penyidikan lebih lanjut. Sebelumnya pihak hukum telah mengamankan barang bukti berupa pakaian korban dan hasil visum et repertum.

Dengan kejadian tersebut atas perbuatan pencabulan terhadap anak di bawah umur, tersangka dapat dijerat dengan Pasal  76D dan atau 76E UU RI No.17 Tahun 2016 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman maksimal 15 tahun kurungan penjara.

HMH