Satu Warga Meninggal Dilokasi Tambang Emas PT BDL," GMPK : Minta Bapak Kapolri Tutup Pertambangan PT BDL

BOLMONG,RN  Pertambangan Emas PT.Bulawan Daya Lestari ( BDL ) lagi lagi melahirkan persoalan baru. Ini bukan hanya berkaitan belum adanya pe...

BOLMONG,RN 

Pertambangan Emas PT.Bulawan Daya Lestari ( BDL ) lagi lagi melahirkan persoalan baru. Ini bukan hanya berkaitan belum adanya perpanjangan  Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan ( IPPKH) oleh pihak perusahan. Akan tetapi, telah terjadi peristiwa berdarah yang mengakibatkan satu warga desa Toruakat Berinisial AD alias Arman (37 thn) Kecamatan Lolayan ( Red:Bolmong) dikabarkan meninggal dunia dilokasi.

Dugaan kuat meninggalnya satu warga berinisial AD Alias Arman (37 thn) asal Desa Toruakat itu, akibat tertembak senjata rakitan yang terindikasi itu dilakukan oleh oknum preman yang dipakai oleh pihak perusahan dilokasi penambangan milik dari PT BDL.

Sontak saja peristiwa ini menjadi viral dimedia sosial ( Medsos), dan menimbulkan beragam tanggapan serta spekulasi berkaitan dengan jatuhnya korban jiwa dilokasi area pertambangan emas PT.BDL.

Warga mendesak kiranya Aparat Penegak Hukum (APH) untuk dapat mengusut siapa aktor dan otak yang mendasign sekaligus membiayai para puluhan preman bersenjata yang menyerang warga dengan senjata tajam baik samurai, pisau maupun senjata rakitan serta telah menewaskan satu warga lingkar tambang tersebut.

Sekretaris Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK) Sulawesi Utara (Sulut) Jefri Massie Menyesalkan peristiwa terjadinya konflik berdarah di lokasi PT.BDL yang telah menelan korban jiwa ,pasca diketahui bahwa lokasi penambangan itu telah ditindak oleh tim Mabes Polri dan Gakum kementerian KLHK. Bahkan Kata Jefri Massie, Lokasi PT BDL.sudah juga dipasang papan larangan agar tidak melakukan aktivitas kegiatan penambangan sebelum Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutannya Dikantongi.

” Seharusnya Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum ( APH) di daerah tidak tinggal diam ketika Aktivitas kegiatan Penambangan tetap beroperasi? Olehnya Kami minta Ketua KOMPOLNAS dan Pak KAPOLRI  untuk segera menurunkan tim guna melakukan investigasi atas tewasnya salah satu warga lingkar tambang dilokasi Perusahan Tambang PT.BDL yang belum mengantongi IPPKH tapi masih tetap melakukan aktivitas, penambangan” Pintah Sekretaris GMPK Sulut Jefri Massie Selasa (28/09/21).

Lanjut Jefri Massie Menduga jangan jangan peristiwa berdarah itu sengaja di skenariokan oleh oknum oknum yang kuat dugaan memilki kepentingan serta ikut melakukan perlindungan terhadap pelaku ilegal mining disana?

” Kasihan mereka ( Warga) dilarang masuk dan tidak bisa melakukan aktivitas di lokasi perkebunan mereka karena tidak diijinkan oleh pihak perusahan PT.BDL, apalagi kabarnya ada dugaan perusahan menggunakan  jasa “preman” dalam melindungi kepentingan kegiatan Penambangan mereka,” Ucap Jefri Massie.

Dikatakannya, Kisru BDL dan Warga ini sudah beberapa kali terjadi, akibat Dampak penambangan emas yang serampangan telah mengakibatkan lahan perkebunan warga tidak dapat digarap dan tidak bisa menghasilkan lagi untuk kebutuhan ekonomi mereka dan keluarga.

” Menurut saya inilah salah satu pemicu konflik yang melibatkan masyarakat dan akhirnya masyarakat yang menjadi korban hingga mengakibatkan tewasnya salah satu warga lingkar tambang Berinisial AD alias Arman (37 thn) yang diduga kuat di tembak oknum preman. Pungkas Sekretaris GMPK Sulut Jefri Massie.

Seraya mendesak pemerintah maupun APH untuk menutup Aktivitas kegiatan penambamgan  PT.BDL atas adanya peristiwa berdarah yang terjadi pada Minggu sore 27 Seotemebr 2021 pukul 15:00 Wita itu. Tandasnya.

(Lucky Lasabuda/ Hasan S)