LSM Akan Laporkan Dugaan Penyelewengan Penggunan Dana BOS SMA Negeri 1 Payakumbuh

Payakumbuh,RN Sumbar- Hasil investigasi Tim LSM- FARAK (Front Aliansi Rakyat Anti Korupsi)Prov. Sumbar mengkroscek belanja BOS di  SMA N.1 P...

Payakumbuh,RN

Sumbar- Hasil investigasi Tim LSM- FARAK (Front Aliansi Rakyat Anti Korupsi)Prov. Sumbar mengkroscek belanja BOS di  SMA N.1 Payakumbuh ada dugaan penyelewengan penggunaan dana BOS Tahun Anggaran 2020 di masa pandemic sangat fantastik

Berdasarkan kajian dan analisa tim LSM- FARAK  di SMA N. 1 Payakumbuh terkait penggunaan dana BOS tahun anggaran 2020 ada beberapa tahapan diantaranya:

1. Senilai Rp. 293.714.766. jumlah siswa 1152 orang 

2. Senilai Rp. 583.801.050 jumlah siswa 1152 orang 

3. Senilai Rp. 675.801.968. jumlah siswa 1171 orang

Hal ini kata Irman Putra Piliang SH, (09/10/21) selaku Directur Eksekutif LSM FARAK kepada awak media bahwa kami menilai diduga ada kecurangan anggaran di sekolah, belanja yang di beli barang tidak pakai kurang tepat sasaran, di saat pandemic Covid 19

"Padahal seluruh siswa  belajar daring (online) dan tidak ada tatap muka, Mengapa ada belanja sampai milyaran di saat kondisi pandemi covid 19 ? 

Sambung Irman lagi "kami akan Surati kejaksaan baik Dinas Pendidikan Prov. Sumbar meminta mencopot Kepseknya SMA N.1 Payakumbuh "sementara itu belanja kegiatan pengembangan perpustakaan tidak mukim ada siswa menggunakan di sekolah, karena kegiatan pembelajaran dan ekstra kurikuler ini jelas mengundang guru berkerumun. 

Namun sangat di sayangkan,anggaran tetap  berlanjut, meskipun kondisi belajar secara online, belanja administra kegiatan sekolah siswa tidak masuk, nah bisa saja belanja Adminya menurun, terus  pemeliharaan sarana dan prasarana ini sangat kuat terjadi peluang KKN-nya,penyediaan alat multi media pembelajaran tidak mungkin ini di pakai saat pandemic ironis sekali,di tahun berikutnya dana BOS juga mengalir lagi, hal ini sama saja menghamburkan uang negara secara tidak tepat sasaran. 

"Selain itu ada lagi informasi dari orang tua murid, uang komite tetap dipungut di SMA N 1 Payakumbuh,sedangkan Permendikbud No. 75 Tahun 2016 Tentang Komite Sekolah Pasal 12  sudah jalas ada larangan menjual buku pelajaran bahan ajar perlengkapan bahan ajar, pakaian seragam atau melakukan pungutan dari peserta didik atau orang tua / walinya murid. 

"Kami ( LSM FARAK) akan lakukan kumpulan bahan keterangan ( Pulbaket) sebagai mana yang telah di tetapkan oleh Presiden Jokowi PP Ri No. 43 Tahun 2018 Tentng Peran Serta Masyarakat dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme serta Pemberian Penghargaan Kepada Masyarakat, mukim Minggu depan kita lengkap data-datanya untuk pelaporan, itulah rencana kita," Demikian disampaikan  Irman Putra Piliang, S.H  baru-baru ini

Saat dihubungi hp-nya,Kepsek SMA N 1 Payakumbuh membantah,"Itu  tidak benar,"katanya. Ketika disinggung bagaimana sistem dan regulasinya pihak sekolah mengunakan dana BOS ,? mohon dijelaskan dan lihatkan administrasi pengunaan dana BOS tersebut, tanya awak media,"datang langsung kesekolah ya, saya lagi sibuk,"jawabya singkat sambil memutuskan sambungan HP-nya Selasa12/10/21.

Sampai berita ini di lansir kepsek  SMA Negeri 1 payakumbuh dikonfirmasi melalui pesan whatsapp tidak ada respon, sementara itu pihak disdik provinsi Sumbar belum ada tanggapan.(kumbang)