Emrus Sihombing: Tidak Tepat Kedua Menteri Disuruh Mundur

0 radar nusantara Senin, 08 November 2021 Edit this post

Jakarta,RN Kabar dugaan terlibatan dua menteri Kabinet Joko Widodo, yakni Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) dan Erick Thohir (ET) dalam bisnis P...

Jakarta,RN

Kabar dugaan terlibatan dua menteri Kabinet Joko Widodo, yakni Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) dan Erick Thohir (ET) dalam bisnis PCR menyedot perhatian publik.

Pasalnya belum lama ini pemerintah sempat mengeluarkan kebijakan bahwa tes PCR sebagai prasyarat bagi masyarakat yang melakukan perjalanan baik di darat maupun udara.

Desakan mundur dua pembantu Presiden Jokowi itu kian menguat.Bahkan sejumlah aktivis anti korupsi maupun politisi meminta agar kasus bisnis PCR yang diduga melibatkan LBP dan ET itu agar diusut hingga tuntas.

Namun tudingan terhadap dua menteri terkait bisnis PCR itu dibantah oleh para juru bicaranya. Dengan berbagai macam argumentasi yang disampaikan oleh dua jubir tersebut.

Namun apa hendak di kata,publik sudah terlanjur menilai bahwa LBP dan Et itu diduga telah menyalahgunakan kewenangannya dibalik kebijakan syarat tes PCR, meski pemerintah membatalkan opsi tersebut.

Menanggapi Hal tersebut,Emrus Sihombing Komunikolog Indonesia mengatakan,"Sangat tidak tepat LBP dan ET didorong mundur.

"Justru Jubir kedua menteri ini yang harus mundur sebagai tanggung jawab moral karena tidak mampu menjelaskan duduk persoalannya, sehingga opini publik menjadi liar."Atau mungkin memang kedua Jubir punya agenda tertentu,"kata emrus.

Argumentasi Juru Bicara Menko Marves Jodi Mahardi Di media menjelaskan bahwa, Luhut hanya memiliki saham kurang dari 10 persen di Toba Bumi Energi, anak perusahaan Toba Bara Sejahtera yang ikut menggenggam saham di PT GSI. Jodi menyebut, ada 9 pemegang saham berinvestasi di GSI.

"Jadi,kalau dikatakan bermain, kan lucu ya, 2,5 persen gitu. Kalau mencapai 30 persen atau 50 persen itu oke lah bisa dikatakan bahwa GSI ini ada bermain-main. Tapi hanya 2,5 persen," ujar *Arya* kepada media.

Emrus menduga latar belakang dua Jubir ini bukan dari *Komunikolog* Tidak Tepat LBP dan ET Didorong Mundur,

Emrus menghimbau kepada teman-teman MENTERI. STOP, agar JUBIR Kementerian RANGKAP menjadi JUBIR persoalan PRIBADI menteri.

"Tidak tepat, dapat berpotensi penyalahgunaan fasilitas negara dan juga sebagai tindakan DISORDER sosial. "Ujar ,Emrus Sihombing,Komunikolog Indonesia.dikutip dari akun twitternya.(kumbang)