Kolaborasi Kemanusiaan, Hobi Sedekah Tiap Jumat

Pandeglang, Radar Nusantara Menularkan kebiasaan baik tidak harus diawali dengan kesuksesan secara materi. Seperti halnya yang dilakukan kom...

Pandeglang, Radar Nusantara

Menularkan kebiasaan baik tidak harus diawali dengan kesuksesan secara materi. Seperti halnya yang dilakukan komunitas warga Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, bernama Relawan Kolaborasi Kemanusiaan yang menyebar 'virus' sedekah dengan komunitas Banten Peduli Kemanusiaan.

Hari Jum’at merupakan hari istimewa bagi umat Islam. Itulah mengapa banyak sekali umat  Islam yang selalu memanfaatkan hari ini untuk memperbanyak amal ibadah.

Seperti halnya yang dilakukan Komunitas Berbagi Kolaborasi Kemanusiaan. Mereka memanfaatkan Jum’at Berkah ini untuk  berbagi dengan sesama.

Setiap pekannya pada hari Jum’at tiba, para anak muda ini berkumpul di suatu tempat untuk  bersedekah dan membagikan santunan, makanan buat siapa saja, terutama untuk yatim dan dhuafa.

Bahkan orang nomor satu di jajaran kecamatan Labuan ini juga terlihat ikut menikmati makanan di komunitas berbagi tersebut, Jumat (19/11/2021). Camat Labuan, Ace Janurji datang bersama beberapa Muspika lain untuk  menemui langsung komunitas tersebut.

“Saya bangga dan memberi apresiasi adanya komunitas berbagi ini, yang rutin bersedekah setiap hari Jum’at.  Kegiatan sosial seperti ini harus terus kita dukung agar semangat berbagi di masyarakat juga ikut tumbuh,” kata  Ace.

Iyos, yang seorang pengusaha reklame kecil-kecilan, sudah sekitar satu tahun melakukan kegiatan sosial setiap Jumat sore. Ia menyebarkan rejeki plus nasi bungkus dan minum untuk orang-orang membutuhkan.

Seperti halnya yang dilakukan pada Jumat (19/11/2021) lalu, ketika hujan mengguyur Labuan. Namun Iyos dan teman-teman tidak mengurungkan niatnya untuk berbagi. Bersama rekannya, Herman, Iyos berboncengan motor sembari membawa dua kardus berisi nasi bungkus dan minuman kemasan.

Di sekitar di Kampung Laba Blok Pejagalan Labuan, beberapa kali Iyos dan Herman berhenti dan membagikan nasi bungkus itu kepada yatim dhuafa, petugas kebersihan, pengemis, gelandangan, pengayuh becak, bahkan sampai orang gila.

"Saya lupa kapan mulainya, habis Lebaran tahun 2020 kayaknya. Dulunya cuma iseng ingin bancakan sama orang-orang di jalanan," kata Iyos.

Iyos kemudian meniatkan diri untuk rutin membagikan nasi bungkus setiap Jumat pada waktu sarapan. Kebiasaan positifnya itu menular, banyak orang tertarik ikut, bahkan penjual nasi bungkus pun kadang bersedekah berupa lauk.

Kini tidak hanya Iyos yang memberikan sedekah melalui Kolaborasi Kemanusiaan. Banyak juga yang menitipkan sedekah kepada Iyos dengan mengirimkan uang yang nantinya dijadikan nasi bungkus. Bahkan pos pembagian sudah bertambah, tidak hanya di daerah Labuan, tapi juga di Menes dan Carita.

"Sejak awal memang hari Jumat, untuk Jumat berkah," pungkasnya.

Penggagas Kolaborasi Kemanusiaan, Eko Supriatno mengatakan, komunitas ini sudah berjalan sejak dua tahun lalu dan terus dilakukan hingga saat ini. Bahkan semakin banyak yang terlibat mendukung kegiatan  sedekah setiap Jumat ini.

“Kami bersama beberapa anak muda progresif menginisiasi program berbagi setiap hari Jum’at. Alhamdulillah  masyarakat juga sangat merespon positif. Kalau awalnya masih dana dari komunitas, saat ini sudah ada beberapa  donatur yang terlibat,” tambahnya.

“Jadi kalau ada masyarakat atau anak Yatim atau dhuafa misal anaknya ingin disunat lapor saja, insya Alloh gratis, karena ada beberapa donatur diantaranya para dokter baik dan sholeh yang menawarkan itu, untuk proyek kemanusiaan kami siap dan silahkan datang ke komunitas kami,” ajaknya.

Deska Satria Bahari selaku Relawan Kolaborasi Kemanusiaan sekaligus Kakak Asuh Yatim Piatu Lingkungan Labuan melaksanakan silaturahim serta menyalurkan santunan dan bingkisan yatim-piatu di Perumahan Makui Desa Kalanganyar pada Jumat (19/11).

Program Jum’at Berbagi Berkah yang secara rutin ini merupakan program berbagi bersama anak yatim-piatu dimana dalam hal ini Relawan Kolaborasi Kemanusiaan menyalurkan titipan santunan dari para donatur. “Anak yang diberikan santunan memang adalah anak yatim-piatu termasuk golongan orang yang tidak mampu yang belum aqil balig,” kata Deska.

Ia menjelaskan, santunan ini dirasa tepat bagi anak-anak tersebut. Karena kondisi keluarganya berasal dari kalangan kurang mampu. Ia berharap, santunan yang diberikan lewat Program Jumat berbagi Berkah bersama Relawan Kolaborasi Kemanusiaan ini bisa membantu kebutuhan anak yatim-piatu. “Jadi memang layak dibantu, mudah-mudahan Relawan Kolaborasi Kemanusiaan semakin dikenal dan dipercayai oleh masyarakat umum, khususnya para donatur," pungkasnya. (Iwan).