"Percuma Lapor Polisi" Gara-gara Janji Ganti Kerugian,Terlapor Lepas Dari Jeratan Hukum ?

Pekanbaru,RN Semenjak membuat laporan pengaduan nomor /219/VII/ 2019 di Polsek payung sekaki Kota pekanbaru 25 Juli 2019 silam,namun pengadu...

Pekanbaru,RN

Semenjak membuat laporan pengaduan nomor /219/VII/ 2019 di Polsek payung sekaki Kota pekanbaru 25 Juli 2019 silam,namun pengaduan Ponimin (47) Warga Dusun Kelakok Desa Senama Nenek Kec.Tapung Hulu Kab.Kampar hingga saat ini masih mengambang belum jelas ujung pangkalnya. 

Ponimin mengaku kecewa, kasus yang menimpa dirinya mencapai kerugian ratusan juta rupiah belum menemukan titik terang, padahal kami hanya berdua didalam mobil bersama terlapor Haryadi,"kata ponimin menceritakan peristiwa yang dialaminya. 

"Usai saya buat pengaduan di Polsek  payung sekaki,hariyadi terlapor membuat pernyataan bersedia menganti kerugian saya sebanyak dua kali,"pertama dia bersedia Menganti kerugian saya Rp 200 juta,kedua Rp150 juta,namun hingga kini satu pun tidak pernah ditepatinya.

Pihak polsek payung sekaki menjelaskan didalam Surat pemberitahuan perkembangan hasil Penyidikan (SP2HP) bahwa berdasarkan surat Peryataan yang disetujui dan ditanda tangani oleh sdr.HARIADI, belum dapat membuktikan bahwa Sdr.HARIADI sebagai Pelaku pencurian,Inilah yang membuat saya kecewa "percuma Lapor polisi" jika begini jadinya,"kata ponimin di pekanbaru kemaren (18/11) sambil melihatkan Sp2hp tersebut. 

"Saya yakin dia pelaku pencuri uang itu, kalau bukan dia pelakunya mengapa dia harus membuat peryataan akan menganti uang saya itu?.Dengan wajah kecewa Ponimin berharap kepada Kapolda Riau agar menyelesaikan pengaduan ini,semenjak saya buat pengaduan mobil terlapor tidak pernah diamankan polisi,sedangkan uang saya raib didalam mobil terlapor, uang saya itu dia juga yang memindahkan kedalam jok mobil "ujar ponimin. 

Diceritakannya "Kejadian ini berawal disaat dirinya bersama terlapor hariyadi berangkat dari Tapung  hendak melunasi pembayaran mobil mendatangi kantor lesing OTO mengunakan Mobil terlapor Kamis tanggal 25 Juli 2019. sekira pukul 13.30 wib di JI.Soekarno Hatta tepatnya didepan OTO Multi Atha Kel.Labuh Baru Timur Kec.Payung Sekaki kota Pekanbaru, uang milik saya sebanyak Rp 200 juta hilang didalam mobil terlapor ketika parkir didepan Kantor lesing tersebut. 

Anehnya,disaat kami tiba didepan kantor lesing OTO tersebut,Hariyadi terlapor yang mengendarai mobil mengatakan. "Pak ponimin uang tadi sebaiknya diletakan didalam Jok bangku belakang supaya lebih aman,"Kata ponimin menirukan ucapan haryadi. 

"Uang sejumlah Rp 200 juta terbungkus didalam tas PaperBank saya lihat masih ada didepan tempat saya duduk, dan saya langsung keluar mobil sendirian memasuki kantor lesing OTO untuk mengambil nomor antrian,sedangkan Hariyadi posisinya masih duduk didalam mobil sendirian,"ujar ponimin

"berkisar 2 menit kemudian satpam kantor lesing tersebut mengatakan, saat ini jam istirahat,nanti bentar lagi ambil nomor antriannya, mendengar ucapan satpam tersebut saya langsung keluar, saya lihat posisi Haryadi berdiri dibelakang mobil tersebut

Kemudian saya panggil Haryadi untuk memindahkan mobil, usai mobil dipindahkannya (terlapor) lebih kurang 10 meter jarak mobil dengan kami,saya bersama terlapor duduk berdua minum teh di kantin depan kantor lesing tersebut. 

"Setelah jam satu lewat,saya masuk lagi kekantor lesing untuk mengambil nomor antrian, lebih kurang 20 menit kemudian saya keluar lagi hendak mengambil uang yang ada didalam mobil tersebut,saat itu saya panggil Haryadi agar membuka pintu mobil, setelah dibuka pintu mobil uang sudah raib tanpa bekas,padahal kondisi pintu mobil terkunci jika ada orang lain mencuri uang tersebut,pasti kaca mobil pecah atau mobil tersebut rusak ,"kata ponimin menceritakan kronologis kejadian yang dialaminya. 

Saat itu saya sempat bertanya kepada terlapor, kemana uang saya kamu pindahkan hariyadi?, justru yang keluar dari mulutnya hariyadi "gemetar saya mas" jawab terlapor," kata Ponimin 

Atas kejadian tersebut saya mengalami kehilangan barang yaitu 1 (satu) buah tas Paperbak kuning padi yang didalamnya berisikan uang Rp.200.000.000 (dua ratus juta rupiah) selain itu sampai saat ini saya harus membayar cicilan disalah satu Bank di desa Plamboyan,sebab uang yang hilang itu saya pinjam dari Bank di desa Plamboyan kec Tapung,"terang ponimin. 

kapolsek Payung sekaki AKP Agung Rama Setiawan dikonfirmasi melalui pesan whatsapp (19/11) hingga berita ini di lansir belum ada jawaban, dihubungi nomor hp-nya juga tidak di responnya. (kumbang)