Misteri Dana AUTP Di Kecamatan Munjul Kini Terkuak

Pandeglang, Radar Nusantara Beredar informasi penuh misteri soal adanya klaim Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) di Kecamatan Munjul Kabupaten ...

Pandeglang, Radar Nusantara

Beredar informasi penuh misteri soal adanya klaim Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) di Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang tepatnya di Desa Gunung Batu yang tak kunjung dibagikan kepada petani yang tergabung dalam klaim Asuransi Jasindo oleh Ketua Kelompok Tani Makmur IV kini mulai terkuak.

 

Salah satu sumber, Romi (nama disamarkan) yang tidak ingin namanya disebut dalam berita mengatakan bahwa uang klaim asuransi gagal panen hingga kini masih seperti misteri karena Ujang selaku Ketua Kelompok Tani (Poktan) Makmur IV Desa Gunung Batu bersikap tertutup meski sudah direalisasikan oleh Jasindo.

"Dari informasi yang beredar bahwa klaim uang asuransi usaha tani padi untuk Poktan Makmur IV sudah direalisasikan oleh Jasindo dengan nominal sebesar Rp 50 juta lebih, akan tetapi hingga kini Ketua Poktan Makmur IV tidak mau terbuka," ungkapnya Romi ke media, Jumat (10/12/21).

Selain itu, petani yang tergabung dalam Poktan Makmur IV tidak mengetahui kalau dirinya dimasukkan kedalam data klaim usulan gagal panen.

"Saya menduga para petani tidak mengetahui kalau dimasukkan kedalam klaim AUTP oleh Ketua Poktan Makmur IV, dan dananya sudah cair tapi tidak dibagikan sesuai usulan sehingga ini dikhawatirkan adanya rekayasa laporan bahkan tersiar kabar ada tanda-tangan petugas POPT yang diduga dipalsukan," ujarnya.

Menurutnya, sektor pertanian khususnya padi di Desa Gunung Batu memang dihadapkan pada risiko gagal panen yang cukup tinggi, hal itu disebabkan karena ada perubahan iklim, seperti banjir, kekeringan, serangan hama, dan penyakit, atau Organisme Penggangu Tumbuhan (OPT) dan memang lebih tepat jika para anggota Poktan Makmur IV serta yang lainnya ikut serta dalam program AUTP.

 

"Petani tentu akan merasa sangat terbantu dengan adanya program AUTP karena dengan membayar premi Rp.36 ribu per hektare perbulan akan mendapatkan modal kerja kembali ketika mereka gagal panen, dalam satu hektar mereka akan mendapatkan uang Rp. 6 Juta untuk modal tanam tahun berikutnya, yang penting tidak disalahgunakan," paparnya.

Terpisah, Kodir (36) warga Kp Taneuh Urug RT 03/03 Desa Gunung Batu mengaku sebagai Bendahara Kelompok Tani Makmur IV namun sudah bertahun-tahun tidak dilibatkan.

"Berdasarkan berita acara pengukuhan pengurus kelompok tani Tahun 2015, bahwa saya ditetapkan sebagai Bendahara Kelompok Tani Makmur IV tetapi pada kenyataannya, saya sudah 5 tahun tidak pernah dilibatkan dalam setiap program apapun oleh Ketua Poktan," tegas Kodir.

Kodir juga menyampaikan, jangankan uang jutaan rupiah dari dana klaim Asuransi, bantuan bibit padi maupun pupuk juga tidak pernah menerima padahal program dari pemerintah yang disalurkan melalui Ketua Poktan.

"Jangankan dapat uang klaim Asuransi jutaan rupiah dikasih informasi juga tidak, bahkan bantuan bibit padi, pupuk, pembuatan embung dan program lainnya saya tidak pernah menerima dan tidak dilibatkan oleh Ujang sebagai Ketua Poktan," terang Kodir di Bengkel motor miliknya.

Dikonfirmasi sebelumnya, Ujang (51) Ketua Kelompok Tani Makmur IV Desa Gunung Batu Kecamatan Munjul mengaku belum mengetahui jika program Asuransi Usaha Tani Padi sudah terealisasi.

"Uang asuransi belum saya terima dan terus terang saya juga belum mengetahui kalau klaim asuransi gagal panen itu sudah terealisasi," kilahnya Ujang ditemani istrinya saat dikonfirmasi tim Radar Nusantara di kediamannya.

Memang, kata Ujang, sebelumnya saya sudah mengusulkan klaim tersebut melalui PPL bernama Pak Firman, termasuk hal program lainnya pun masih tetap dibantu," kata Ujang dikediamannya, di Kp Taneuh Urug Desa Gunung Batu. 

Saat dikonfirmasi lebih lanjut, Ujang mengatakan untuk pembayaran klaim asuransi usaha tani padi dibayarkan perbulan Rp.36 ribu per hektare.

"Untuk pembayaran asuransi usaha tani perbulannya sebesar Rp.36 ribu untuk setiap hektare," imbuhnya.

Selain itu, Ujang yang juga sebagai Ketua RW 03 menyampaikan adapun luas sawah yang dikelola oleh Kelompok Tani makmur IV hanya seluas 10 hektare dan lahan daratnya seluas 15 hektare jadi total lahan garapannya berjumlah 25 hektare," pungkasnya. (Wan/Red).