RSU Fastabiq Sehat Pati Terlantarkan Pasien Pasca Operasi

Pati,RN Berawal dari informasi suami pasien N K warga Desa Kutoharjo Pati Kepada rekan rekan media (9/12),mengeluhkan kondisi istrinya  yang...

Pati,RN

Berawal dari informasi suami pasien N K warga Desa Kutoharjo Pati Kepada rekan rekan media (9/12),mengeluhkan kondisi istrinya  yang sedang berada di rumah Sakit Fastbiq mengalami pendarahan yang harus Dilakukan Tindakan Operasi .

Dirinya sebagai suami,menyayangkan sikap management RSU Fastabiq   merasa tidak dimintai persetujuan atas tindakan operasi tersebut,bahkan yang membuat saya menyesal  dimasa observasi dimana kondisi istri saya masih lemas pihak Rumah Sakit  sudah menyuruh pulang besok hari Jumat(9/12),karena kesulitan ekonomi kami belum bisa membawa pulang istri saya.

"Saya sudah mencoba memohon pihak RS untuk menghantarkan pulang dengan ambulan saja karena kalau pakai sepeda motor jelas kondisi nya gak kuat,namun pihak RS bersih kukuh tidak menyediakan layanan  transportasi gratis untuk pasien pulang  ke rumah."Ungkapnya.

Kami bersama rekan media dari targethukum mencoba mengklarufikasi langsung ke RS,namun  sayang karena hari Sabtu pihak managemen tidak ada dan bagian staff tidak bisa memberi keputusan apapun.

Akhirnya kami bersama team putuskan untuk dianter pulang dulu karena memang pihak RS sudah mengijinkan pulang dari kemarin,  dengan mobil Radar Nusantara Biro  Pati kita antarkan pulang.

Sesampai dirumah pihak keluarga terus mengungkap kan  kekesalannya "la yo mas wong berangkat RS kelihatan sehat kok pulang RS malah ra iso opo-opo ngene piye.(*orang dari rumah masih  seger badannya pulang rumah sakit bukannya sembuh malah badannya lemas*).

Bersama team media targethukum hari ini Senin (13/12) kami kembali ,mengklarifikasi langsung pihak RS Fastabiq terkait kejadian tersrbut .

Diruang managemet lantai 5 RS Fastabiq Pati ,team media ditemui langsung oleh Derektur Medis dr.Satiya diampingi salah satu manager medis "Meminta maaf atas kejadian tersebut dan berterimakasih kepada media yang mau hadir mengklarifikasi.

Terkait tuduhan dari Suami Pasien atas tidak di mintai persetujuan secara etika medis persetujuan di minta dulu ke pasien karena secara phisikis diangkat cakap dan bisa menerima penjelasan oleh dokter,

Etika medis pun kami manajemen tidak bisa menjelaskan teknis terkait rekam medis karena kami terikat undang undang atas hak privat pasien ,yg hanya bisa di buka atas permintaan  hukum"ungkapnya.

Pada pripsip kita sudah melakukan standar  operasional  prosedur,dan regulasi undang undang kesehatan.

Terkait pelayanan kami yang di anggap kurang sempurna atas nama management minta maaf dan kedepan kasus ini sebagai bahan evaluasi dan di carikan solusinya..

(J/L)