Viral! Bentrok Suporter Bola Dilapang Antar Kampung Sampai Malam di Sukabumi

Sukabumi, Radar Nusantara Video viral bentrokan suporter sepak bola antar kampung (tarkam) terjadi di tengah lapangan Mangkalaya, Desa Cibol...

Sukabumi, Radar Nusantara

Video viral bentrokan suporter sepak bola antar kampung (tarkam) terjadi di tengah lapangan Mangkalaya, Desa Cibolang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Minggu (5/12/2021). Peristiwa bentrokan antar suporter bola tersebut terjadi ketika usai peluit akhir pertandingan sekira 17.30 WIB. Sore

Menurut informasi yang dihimpun seorang penonton (warga) di lokasi kejadian berinisial AC (30), mengatakan, bentrok antar warga terjadi seusai pertandingan antara tim Legoknyenang dan Pasirbadak.

"Pertandingan dimulai jam 16.00 WIB, kericuhan terjadi sekitar pukul 17.30 WIB, seusai pertandingan tiba-tiba penonton menyerang yang menang," ujarnya.

Ia menambahkan, saat pertandingan final sepak bola antar RW di Desa Cibolang tersebut dari kedua tim tidak ada keributan dan pertandingan berjalan aman.

"Sejak awal pertandingan di mulai berjalan aman walau supporter kedua kubu saling sorak. Tetapi ketika usai pertandingan dengan skor 2-1, tiba-tiba penonton pada turun memukuli pemain hingga terjadi keributan besar," ucapnya.

Seorang saksi lainnya AZ mengatakan, bentrokan dipicu dari kekalahan salah satu team lawan, sehingga menyebabkan bentrokan antar suporter. Aksi tersebut terjadi akibat suporter kurang puas dengan hasil akhir pertandingan yang dimenangkan oleh Pasir Badak melawan Kampung Legoknyenang dengan hasil akhir 2-1

"Beres bertanding langsung penonton dari kampung Legoknyenang yang kalah menyerang pemain, dan terjadi keributan," ujarnya.

Bahkan katanya, ada keterlibatan warga dari Kampung Awinenggang, Cibolang, yang ikut menyerang masuk ke lapangan sehingga banyak yang terpukul.

"Ketika bentrokan terjadi terlihat seperti ada yang bawa samurai juga tadi. Warga dan pemain sebagian mengalami luka," ucapnya.

Lebih lanjut katanya, bahwa sebetulnya yang awal menyerang tersebut bukan dari warga kampung yang bertanding, tetapi warga dari Kampung Cibolang yang menjadi suporter Kampung Legoknyenang. 

"Akhirnya terjadi keributan di lapangan, tidak hanya suporter tetapi pemain juga ikut dalam kericuhan tersebut," ujarnya.

Dampak dari keributan suporter tersebut menurut informasi yang dihimpun, tidak berhenti sampai di lapangan saja tetapi di Kampung Legoknyenang terjadi perusakan dan penyerangan kepada warga. Ketika sore hari terjadi perusakan sepeda motor dan malam perusakan mobil.

Pantauan di lokasi kejadian, anggota Polres Sukabumi Kota dan Polsek Gunungguruh serta anggota dari TNI masih siaga di wilayah Legoknyenang.

Warga yang bertikai sampai pukul 23.30 WIB masih mediasi yang dihadiri oleh Forum Pimpinan Kecamatan dan anggota dari Polres Sukabumi Kota.

HMH