Dugaan Mark Up Proyek Fisik Dinas Perkim Taput Mulai Terungkap

Sumut, RN Dimasa Pademi Covid 19 ditahun 2020 lalu aktifitas publik mulai menurun dan kontrol publik pun ikut menurut juga tetapi program pe...

Sumut, RN

Dimasa Pademi Covid 19 ditahun 2020 lalu aktifitas publik mulai menurun dan kontrol publik pun ikut menurut juga tetapi program pembangunan fisik Dinas Perkim Taput tetap berlanjut.

Program Dinas Perkim Taput dalam membangun prasarana umum pun mulai terlihat menjamur. Mulai dari Dana PEN, Dana APBD dan Dana P-APBD pun terealisasi untuk pembangunan fasilitas umum itu.

Namun sangat disayangkan Dinas Perkim Taput seakan mengabaikan kontrol publik atas Efisiensi Manfaat dan Efisiensi Besaran untuk pembangunan proyek fisik itu, hingga prilaku dugaan Mark Up besar-besaran untuk meraup keuntungan pribadi atau keuntungan kelompok atas proyek tersebut bagai terjun bebas  tanpa mempertimbangkan dugaan kerugian keuangan daerah didalamnya.

Berbagai fakta hasil temuan lapangan yang dikumpulkan TIM Media terkait dugaan Mark Up proyek fisik Dinas Perkim Taput mulai terungkap. Seperti halnya pernyataan salah seorang TIM Media berinisial "J.Tambunan" menerangkan pada awak media bahwa Dinas Perkim diduga sengaja mengakal-akali besaran realisasi dana proyek tersebut, hal itu diduga demi untuk mendapat keuntungan pribadi dan kelompok semata tanpa mempertimbangkan dugaan kerugian keuangan daerah atas harga per unit Rahab Taman Median Jalan di Kecamatan Siborongborong berbiaya Rp 4 jutaan per / item.

Sikap bebal dan tidak mau tahu yang diduga cenderung merupakan budaya Dinas Perkim Taput atas surat kinfirmasi / klarifikasi tertulis yang dikirimkan pihak media menjadi fakta tidak adanya sikap dan etikad baik untuk menjawab surat tertulis tersebut.

Fakta seperti ini mestinya menjadi masukan buat Bupati Tapanuli Utara agar apa yang menjadi tanggungjawab Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilingkungan Pemkab Taput akan menghasilkan kinerja yang baik dan bukan malah menciptakan masalah dibelakang hari. 

(S.Tambunan)