Pelaku Tambang Dan Aktivis Lingkungan, Akhirnya Damai Saling Memaafkan.

Kapolres : Dalam PP Kawasan DAS  Dapat Dipergunakan Sesuai Dengan Peraturan Kementrian Terkait  Beltim,RN Menyikapi isu perpecahan pasca aks...

Kapolres : Dalam PP Kawasan DAS  Dapat Dipergunakan Sesuai Dengan Peraturan Kementrian Terkait 

Beltim,RN

Menyikapi isu perpecahan pasca aksi massa penambang di kediaman aktifis lingkungan Belitung Timur Yudi Amsoni (Yudi Cinta Belitong), Kapolres Belitung Timur AKBP Taufik Noor Isya, bersama Forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kabupaten Belitung Timur lakukan konferensi pers di Mapolres Belitung Timur, Jumat (7/1/2022). 

Dalam giat tersebut juga turut diundang pihak perwakilan penambang, Aminnur dan aktivis lingkungan, Yudi Amsoni . 

Kapolres Taufik nyatakan sengaja hadirkan kedua pihak guna mendapat keterangan lebih lanjut. “Kami tidak ada laporan apapun berkenaan dengan hal ini, tapi kami melakukan jemput bola agar permasalahan ini tidak berlarut, dan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak baik. Semata-mata untuk damainya di wilayah Belitung Timur,” ujar Taufik kepada awak media. 

Selanjutnya Kapolres Beltim memberi kesempatan kepada kedua belah pihak memberikan pernyataan. yang akhirnya mereka saling memaafkan.

Aminur nyatakan aksi yang terjadi di kediaman Yudi Amsoni pada kamis lalu(5/7) suatu kesalahan, lalu ia sampaikan permohonan maaf, karena hal tersebut merupakan aksi spontanitas.

Selanjutnya Cahya Wiguna LBH Yudi Amsoni,  memberikan apresiasi kepada Polres Belitung Timur yang segera melakukan pemeriksaan.

“Bang Yudi, sudah memberikan maaf, karena kata beliau tadi aktifis lingkungan cinta damai, dan Bang Yudi bersedia tetap jaga  kondusifitas di Belitung Timur,”  kata Cahya Wiguna yang mewakili Yudi. 

Kemudian, Kapolres sampaikan kronologis kejadian sebelumnya, awal dari munculnya permasalahan ini terjadi Pada 23 Desember lalu 2021 ada kegiatan forkopimda di Kecamatan Damar. Taufik mengatakan kebetulan saat itu Yudi menyampaikan aspirasi kepada forkopimda berkenaan pertambangan ilegal yang terjadi di DAS.

“Saya dengan Pak Bupati dan Forkopimda, mencoba untuk menertibkan, karena dari awal pada forum tersebut, ketika kita tegakan aturan, kita harus tegakan aturan dengan baik dan benar. Ketika saya tegakan tapi saya tidak mengutamakan pada penegakan hukum, makanya pada 25 Desember 2021 jajaran Satreskrim, Satintel Polres Belitung Timur melakukan himbauan kepada penambang didaerah lingkup DAS, untuk melakukan penghentian aktifitas penambangan, pada 26 Desember sudah terhenti, dan muncul lah permasalahan itu (pelaku tambang geruduk rumah kediamanYudi),” jelas Kapolres. 

Kapolres Taufik uraikan  pengertian DAS dan jumlah DAS Belitung Timur. Selain sungai besar juga terdapat sungai kecil, batas-batas punggung gunung dan bukit,bila dipetakan dengan koordinat seluruh wilayah Pulau Belitung adalah  DAS.

“Namun demikian, dalam peraturan pemerintah (PP) ada kawasan-kawasan DAS dapat dipergunakan, sehingga ada keterkaitan antar peraturan kementrian terkait dengan yang lain, semisal contoh keterkaitan dengan ESDM untuk kawasan penambangan, atau perkebunan, sehingga ketika ada izin dari pada kementrian terkait tersebut dapat diberdayakan ,” papar Taufik. 

Sebelumnya pada Focus discussion Grup dengan Dinas kementrian terkait, beserta Polda Bangka Belitung, Forkopimda Beltim juga menyampaikan permasalahan DAS, yang belum petakan wilayah secara jelas mana yang bisa ditambang atau tidak boleh. 

“Apa yang bisa Forkopimda Beltim laksanakan dalam waktu dekat ini. Pemikiran saya secara pribadi ketika bicara masalah sungai dari dulu mungkin sudah dilakukan penambangan, karena belum adanya pemetaan yang jelas mana yang boleh dan mana yang tidak boleh. Jadi perlu diambil sikap arif dan bijaksana untuk mewadahi semuanya,”  ujarnya. 

Dalam kesempatan tersebut Kapolres menegaskan  tiga hal penting, yakni lingkungan hidup, mitigasi bencana dan mewadahi kepentingan-kepentingan. 

Di penghujung konferensi pers Bupati Belitung Timur, Burhanudin, meminta masyarakat untuk menjaga kondusifitas daerah, dan menjaga keamanan dan ketertiban. "Dalam situasi pandemi saat ini kondisi perekonomian kita sulit datangkan investasi oleh karenanya mari kita jaga kerukunan, kondusifitas dan saling menghargai, " pinta Bupati Aan.(Jphp)