Pengurus Karang Taruna Kec Tambang Ungkap Keterlibatan Kades Teluk Kenidai Kejahatan Lingkungan ?

Kampar,RN Terkait pemberitaan yang dilansir oleh media online jejakriau.co 15 Februari 2022 dengan judul; Kades Teluk Kenidai Akui Miliki Ta...

Kampar,RN

Terkait pemberitaan yang dilansir oleh media online jejakriau.co 15 Februari 2022 dengan judul;

Kades Teluk Kenidai Akui Miliki Tambang Galian C Tanpa Izin,Pengurus Karang Taruna,Tony:Tangkap Budi atas Kejahatan Lingkungan, 

Untuk menindaklanjuti pemberitaan tersebut radarnusantara.com konfirmasi langsung melalui aplikasi whatsapp kades Teluk Kenidai,agar pemberitaan berimbang dan profesional,sehingga tidak menjadi berita hoax.namun hingga berita ini dilansir, kades teluk kenidai Budi Setiawan belum memberikan jawaban. 

Ini lah berita yang dilansir jejekriau.co; Praktik penambangan ilegal semakin marak di berbagai daerah di Riau,terkususnya Kabupaten Kampar. Meskipun regulasi hukum terkait kegiatan pertambangan telah diatur,namun tindak pidana tersebut masih terus merajalela

Memang usaha pertambangan ilegal di bantaran Sungai Kampar ini menjanjikan keuntungannya.Bahkan danau dan anak sungai sepanjang aliran sungai Kampar ini jadi incaran para mafia Ilegal Minning.

Dampak negatif dari pertambangan ini berbagai macam,pertama adalah aktifitas damtruk pengangkut hasil galian C itu merusak fasilitas umum,seperti halnya jalan rakyat.Hal ini bisa di saksikan di beberapa desa di Kecamatan Tambang.

Kemudian dampak lain pencemaran lingkungan,seperti halnya air sungai keruh, lingkungan rusak dan juga pendapatan masyarakat di sektor nelayan juga hilang. Selanjutnya,dampak terparah,kebun-kebun masyarakat terjun ke sungai karna longsor.

Parahnya, pelanggaran dengan terang-tarangan ini langsung diakui oleh Kepala Desa Teluk Kenidai,Budi Setiawan, kepada awak media Jejak Riau.Bahwa usaha tanpa izin dan ilegal itu miliknya.Dengan dalih peningkatan ekonomi.

Terkait dengan pengakuan Kades Teluk Kenidai ini,bisa dipastikan dugaan kian kuat bahwa aktifitas pertambangan diduga ilegal itu juga berbau tajam adanya terlibat oknum-oknum 

 ,"Itu Pertambangan milik saya," ucap Budi. Ketika ditanyai ijinnya,Budi menjawab tidak ada izin kok bisa ya.

Pengurus Karang Taruna Kecamatan Tambang, Tony Chaniago SH meminta kepada penegak hukum untuk segera memproses Budi Setiawan selaku Kepala Desa Teluk Kenidai,secara terang-terangan beliau telah mengakui perbuatan melawan hukum.

Selain melakukan aktifitas ilegel Minning, Budi juga dinilai memanfaatkan jabatannya selaku kepala desa untuk memuluskan aktifitas ilegel Minningnya,"Kami selaku masyarakat Kecamatan Tambang minta kepada penegak hukum segeralah di tangkap ini Budi.Sebab sudah terang-terangan mengakui aktifitas dugaan ilegel Minning,"ucap Tony.

Dimana,perbuatan Budi bila terbukti bisa dikenakan pidana yaitu Pasal 98 Ayat (1) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,dengan ancaman pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling sedikit  Rp. 3 miliar  dan paling banyak Rp.10 miliar.

,"Kita tidak boleh membiarkan pelaku kejahatan tambang ilegal seperti ini mendapatkan keuntungan dan memperkaya diri atas penderitaan dan keselamatan masyarakat,kerugian negara, serta kerusakan lingkungan,"sambungTony

Dikatakan Toni,bila terbukti melakukan merusak lingkungan,pelaku harus dihukum seberat-beratnya tidak hanya dihukum penjara,didenda, akan tetapi sudah seharusnya dilakukan perampasan keuntungan. 

"Kita harus bersatu melawan kejahatan seperti ini.Kami mengapresiasi jika DLHK segera bertindak,kami selaku masyarakat juga dukung penuh Polri dan TNI dalam penindakan,"pungkas Tony Chaniago SH mengakhiri 

Sementara itu Kades teluk kenidai dikonfirmasi terkait isi pemberitaan tentang tambang miliknya yang sudah diakuinya tanpa ada izin dari pemerintah setempat.(kumbang)