Golkar Jadi Pilihan Kendaraan Politik Sekjen IKALUIN Bekasi Raya Dalam Mengabdikan Diri Kepada Masyarakat

BEKASI, RN - Hari ini, minggu (6/3) Partai Golkar memperkenalkan Para Fungsionaris Bakal Calon Legislatif 2024. Proses rekruitme...

BEKASI, RN- Hari ini, minggu (6/3) Partai Golkar memperkenalkan Para Fungsionaris Bakal Calon Legislatif 2024. Proses rekruitmen yang terbuka namun ketat ini menghadirkan beberapa Bakal Calon Legislatif dari berbagai elemen dan latar belakang para bakal calon.

Salah satu bakal calon yang cukup menarik perhatian awak media adalah Sekretaris Ikatan Alumni Universitas Islam Negeri (IKALUIN) Jakarta Cabang Bekasi Raya, Hamdi.

Untuk Warga Jatiasih dan sekitarnya, Sosok Hamdi sudah tidak asing lagi. Pria dengan latarbelakang pendidikan agama yang kuat ini dikenal masyarakat sebagai sosok pemuda yang mau membantu masyarakat di lingkungan.

"Saya dibesarkan dalam kultur santri. Pendidikan saya dari tingkat SMP sampai SMA saya selesaikan di Pondok Pesantren,"ucap Hamdi yang pernah menjadi salah satu staf di Kementerian Agama Republik Indonesia di periode 2009 - 2014.

Dengan mengenyam pendidikan agama yang kuat saat di Pesantren, lanjut Hamdi dirinya diajarkan agar menjadi orang bermanfaat dimanapun berada.

Berdasarkan keinginan dalam hal menanam nilai  kemanfaatan  agar dapat dirasakan oleh banyak orang. Maka, kata Hamdi dirinya berupaya memberikan  kemanfaatan lebih luas dengan dirasakan banyak orang,  ia menegaskan harus memiliki power (kekuatan) untuk membantu orang banyak.

"Salah satu instrumen power tersebut ada di partai politik. Maka saya memutuskan bergabung dengan partai politik dengan dasar ingin nilai kemanfaatan diri yang lebih luas,"bebernya.

Saat disinggung kenapa dirinya memilih masuk Partai Golkar Kota Bekasi? Pria yang memiliki pengalaman media di group jawa pos ini menuturkan keputusannya melalui proses yang panjang.

Hamdi menceritakan bahwa dirinya kerap melakukan diskusi dengan teman-teman alumni UIN yang aktif dipartai politik.

"Banyak alumni UIN yg terlebih dahulu bergabung dipartai politik. Ada yg di orange, hijau, biru dan lain-lain,"paparnya.

"Namun, pada akhirnya saya memilih bergabung dengan partai golkar. Kenapa? Doktrin partai Golkar yakni Karya Kekaryaan sejalan dengan dasar saya masuk partai politik yakni berbuat untuk bermanfaat,"tambah Hamdi.

Masih menurut Hamdi, Partai Golkar tidak melihat masyarakat dengan pendekatan agama atau aliran tetapi Golkar melihat masyarakat dengan pendekatan fungsional.

Ini artinya, kata dia secara konseptual Golkar hadir bersama masyarakat untuk memberikan jawaban atas segala persoalan hidup masyarakat.

"Hadir untuk memberikan manfaat. Ini sejalan dengan hadis "khoirunas anfauhum linnas" (sebaik2 manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain,"paparnya.

Hamdi yang juga seorang peneliti di salah satu wadah lembaga survey ini menilai proses rekruitmen Partai Golkar Kota Bekasi yang membuka diri kepada masyarakat luas menjadi salah satu pertimbangan dirinya menjatuhkan pilihan hatinya ke Partai Golkar Kota Bekasi.

"Saya ini dari eksternal, dan saya dapat informasi di media bahwa Partai Golkar akan melakukan proses rekruitmen Bacaleg dan fungsionaris Partai. Akhirnya saya mendaftarkan diri, yang saya apresiasi dari Partai Golkar setelah saya mengajukan CV saya di telepon dan ditanyakan keseriusan saya untuk maju menjadi Caleg Golkar,"jelasnya.

Meski proses perjalanan menjadi Caleg  Golkar pada Pileg 2024 masih panjang melalui proses seleksi internal yang ketat. Dirinya mengaku akan menjadi bagian dalam membesarkan serta membumikan Golkar Kota Bekasi.

"Konsekuensi kita sebagai fungsionaris dan Bacaleg Partai Golkar adalah bagaimana kita bisa hadir di tengah masyarakat. Kita menyerap aspirasi mereka, dan sebisa mungkin kita sebagai Kader Golkar harus mampu memperjuangkan apa yang menjadi keinginan masyarakat,"tandas pria yang berlatarbelakang keluarga religius ini. (@nt)