Pekanbaru,RN Ketua DPD KNPI Riau Larshen Yunus yang dikenal sebagai aktivis anti korupsi di-isukan ditangkap personel Polresta Pekanbaru,ket...
Pekanbaru,RN
Ketua DPD KNPI Riau Larshen Yunus yang dikenal sebagai aktivis anti korupsi di-isukan ditangkap personel Polresta Pekanbaru,ketua Gamari Riau Larshen Yunus langsung menggelar konferensi pers di Pekanbaru,pada hari Jumat petang (11/3/22).
Saat konferensi pers berlangsung,Larshen Yunus didampingi Sekretaris DPD KNPI Riau Rudi Yanto, Syaipul N Lubis, dan beberapa pengurus lainnya.
Dijelaskan Yunus,dirinya memang di-isukan ditangkap oleh oknum anggota Polresta Pekanbaru karena dianggap tak kooperatif dalam perkara sebagai terlapor kasus dugaan pengrusakan dan masuk tanpa hak ke ruangan Badan Kehormatan (BK) DPRD Provinsi Riau beberapa waktu lalu.
Larshen Yunus menuturkan,rumahnya Kamis malam kemarin (10/3/2022) sekira pukul 23.00 WIB,didatangi belasan oknum anggota Polresta Pekanbaru Kedatangan mereka hanya ingin memberi tahu mengapa Yunus tidak memenuhi undangan memberikan keterangan di Mapolresta Pekanbaru.
Tetapi yang membuat Saya miris,mengapa pihak oknum Polresta Pekanbaru mendatangi rumah Mak Saya pada malam hari menjelang tengah malam? Padahal, nomor handphone Saya selalu aktif. Kejadian ini justru membuat cemas ibunda Saya yang sudah lansia dan istri Saya yang ada di rumah,"jelas Yunus saat konferensi pers berlangsung
‘’Saya jelaskan kepada rekan rekan wartawan ya,kedatangan oknum yang mengaku anggota Polresta Pekanbaru ini ketiga kali datang ke rumah saya.Mereka seolah-olah membawa persoalan organisasi ini ke ranah pribadi dan ke ranah privasi,’’ jelasnya.
Menurut Larshen Yunus lagi,dengan berbagai alasann penyidik Polresta Pekanbaru menilai dirinya bersama Rudi Yanto tidak kooperatif. Padahal, mereka pernah sekali memenuhi undangan untuk memberikan keterangan ataupun di-BAP (berita acara pemeriksaan).
Ditanya mengapa dirinya tidak kembali memenuhi undangan penyidik Polresta Pekanbaru untuk di-BAP yang dijadwalkan Kamis kemarin, Larshen Yunus mengaku dirinya sudah berkonsultasi dengan pengacaranya yang baru,Mardun Farli SH.
’Kata Bang Mardun,beliau masih di luar kota. Dan kami akan didampingi beliau pada Selasa,15 Maret 2022 nanti di Polresta Pekanbaru,’’terangnya.
Namun,Larshen Yunus sangat menyayangkan perlakuan oknum Polresta Pekanbaru yang mendatangi rumah ibunya pada malam hari.Tindakan itu jelas membuat cemas ibundanya yang sudah lanjut usia dan istrinya.
Terkait keluhan Larshen Yunus,Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Dr Pria Budi tidak bisa dihubungi lantaran whatsapp awak media ini diduga di blok-nya.
Yunus menyayangkan sikap AKP Hermanto dkk tengah malam menggedor rumah ibunya,datang ramai-ramai dan mengundang gangguan tetangga di sebelah.Kata Yunus Penasihat Hukumnya sudah melayangkan surat ke Polresta minta waktu untuk hadir dalam pemanggilan itu sampai Selasa 15 Maret 2022,kenapa personel Polresta ini tidak koordinasi sesamanya.
Pembicaraan antara AKP Hermanto didampingi timnya dengan Larshen Yunus didampingi beberapa aktivis,anggota KNPI Riau lainnya berlangsung Jumat sore (11/3/2022) di sebuah lobi hotel di Jalan Tuanku Tambusai Pekanbaru.
Perbedaan persepsi kedua tim ini akhirnya terselesaikan,dan AKP Hermanto karena diperintahkan atasannya melapor kembali ke atasannya bahwa aktivis ini akan hadir di Polresta Pekanbaru Selasa (15/3/2022).hingga berita ini dilansir pihak polresta pekanbaru belum dapat di konfirmasi.
Perlu disampaikan ke publik 'Ada yang tidak beres di polresta pekanbaru' "ungkap larshen Yunus saat konfrensi pers belangsung.
Awalnya kasus ini Yunus dan Rudianto terlapor atas pasal 406, pengrusakan atau masuk tanpa hak, dikantor DPRD provinsi Riau,sebagai warganegara yang baik kami mengikuti pangilan pertama,penyidik saya atas nama Novriadi,sedangkan rudianto diperiksa atas nama Petrus Sitomurang,dihadapkan penyidik telah kami sampaikan.
Lantas beberapa jam kemudian,proses lidik itu langsung loncat ke penyidikan,ada surat SPDP (Surat perintah Dimulai Penyidikan) dikirim ke kejari pekanbaru.'Dengan waktu yang sangat singkat,mereka diduga sangat Semena-mena mengunakan seragamnya',tanpa mengikuti program Bapak Kapolri,Prediktif Responsibilitas dan Transparansi Berkeadilan (PRESISI)
Sementara itu Rudianto yang dilaporkan masuk tanpa izin dan pengrusakan kantor (BK) Badan Kehormatan DPRD Provinsi riau menjelaskan
"Awalnya kami berdua masuk keruangan BK Itu ada izin dari pegawai DPRD,tidak ada yang kami rusak,pintu BK itu ketika kami masuk bersama aktivis larshen Yunus dalam keadaan terbuka,
Kami berdua mendatangi kantor DPRD dalam menjalankan tugas kewartawanan untuk meliput oknum dewan yang jarang ngantor.jika kami merusak pintu BK itu,sama saja kami bunuh diri,semua ruang BK diawasi CCTV "Jelas rudi sambil melihat kan CCTV kejadian di ruangan BK itu
Aneh bin ajaib,oknum polresta pekanbaru setelah menerima laporan dari pelapor oknum ASN DPR Provinsi Riau sepertinya kejar target, hari ini saya diundang untuk klarifikasi di polresta pekanbaru besoknya langsung ditingkatkan jadi penyidikan tanpa gelar perkara,
Semetara itu kata rudi,oknum sekwan yang telah dilaporkannya di polda Riau terkait dugaan fitnah penanganannya agak 'mandek' dan 'Lelet',terkesan Presisi kapolri tidak berjalan di Riau,justru kami berdua dilaporkan di Polresta pekanbaru oleh anak buah terlapor sekwan di buru secepat kilat, padahal didalam CCTV itu sudah beredar dikalangan awak media,tidak ada pengrusakan didalam rekaman CCTV itu,"ungkap rudi.
Awalnya pasal yang dimasukkan oknum penyidik polresta pekanbaru,masuk tanpa Izin dan pengrusakan.sekarang tinggal satu pasal yaitu pengrusakan.apa yang kami rusak,semua ruangan yang kami masuki diawasi CCTV,saya sudah 10 tahun liputan di gedung DPRD provinsi Riau,mustahil saya merusak."tutup rudi menyudahi keterangannya.(kumbang)
COMMENTS