SMPN 1 Talun Menuju Sekolah Adiwiyata

Cirebon,RN Saat ini sekolah SMPN 1 Talun sedang giat menata menuju sekolah Adiwiyata. Karena merupakan wadah yang baik dan ideal untuk menda...

Cirebon,RN

Saat ini sekolah SMPN 1 Talun sedang giat menata menuju sekolah Adiwiyata. Karena merupakan wadah yang baik dan ideal untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup menuju cita-cita pembangunan berlanjut.

Hal itu dikatakan kepala sekolah SMPN 1 Talu H Sunarto SPd kepada media diruang kerjanya. Dan dikatakannya, Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang peduli lingkungan yang indah.

" Secara umum tujuannya untuk membentuk sekolah peduli dan berbudaya lingkungan yang mampu berpartisipasi dan melaksanakan upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan bagi kepentingan generasi sekarang maupun yang akan datang." terang H Sunarto Kamis (27/03/2022)

Dan dikatakannya. Program sekolah Adiwiyata juga bertujuan untuk membaangun norma dasar, seperti kebersamaan, keterbukaan, kesetaraan, kejujuran, keadilan, dan kelestarian lingkungan hidup serta sumber daya alam.

Akan tetapi menurutnya, hal itu akan terwujud saat adanya turut serta beriringan dan senerginitas antara semua warga yang ada disekolah untuk bersama-sama mendukung program Adiwiyata tersebut.

" Untuk memenuhi menuju program Sekolah Adiwiyata, saat sekarang sedang berjalan lngkah-langkah pokok seperti Kebijakan Berwawasan Lingkungan, Pelaksanaan Kurikulum berbasis Lingkungan, kemudian Kegiatan Lingkungan berbasis Partisipatif dan Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan." terang Kapala Sekolah SMPN 1 Talun yang biasa dipanggil H Narto itu.

Dan dikatakannnya, satu contoh langkah pokok pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan. Dalam hal ini guru dan siswa, menurutnya harus memiliki kopentensi dalam mengembangkan metode pembelajaraan liingkungannhidup. Artinya, pengembangan metode harus dilakukan secara aktif , seperti dengan metode demonstrasi, diskusi kelompok, simulasi, pengalaman lapangan, curah pendapat dan sebagainya.

" Dari hasil demonstrasi atau hasil karya lingkungan hidup siswa dan guru dapat dipublikasi melalui beberapa media, seperti dimajalah dinding sekolah." ujarnya.

Saat disinggung adanya berita miring disalah satu media online terkait dugaan seringnya keberadaan tidak ada sekolah, hal itu dibantahnya. Karena menurutnya, kemungkinan temen media saat tandang disekolah pihaknya ada urusan atau ada tugas luar kantor.

" Maaf Mas, setiap hari kerja saya selalu ada dilingkungan sekolah dari pagi sampai sore. Terkecuali ada tugas luar kantor saya alpa. Dan itu-pun walau posisi saya diluar tapi selalu komunikasi dengan wakil atau setaf tentang perkembangan situasi di sekolah." pungkasnya *(hasan)*