Tingkatkan Ketaqwaan, Ibu Sarinah Asal Bulagor Tunaikan Ibadah Umroh

Pandeglang, Radar Nusantara Dengan keinginan yang kuat dan berdoa setiap waktu dan mengerahkan segenap tenaga dan usahanya untuk bisa pergi ...

Pandeglang, Radar Nusantara

Dengan keinginan yang kuat dan berdoa setiap waktu dan mengerahkan segenap tenaga dan usahanya untuk bisa pergi ke Baitullah dengan tujuan untuk beribadah untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Sang Khalik seorang ibu bernama Sarinah dari keluarga kurang mampu asal Kampung Pamatang Desa Bulagor Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pandeglang Banten akhirnya mampu berangkat ke Tanah Suci Mekah.

Kepada media, Ibu Sarinah mengaku dari keluarga tidak mampu hanya dengan keinginan yang kuat dan terus berdoa untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.

"Ibu hanya orang biasa yang tidak punya apa - apa namun sekarang mau berangkat ke tanah suci untuk menjalani ibadah umrah, walau menunggunya sangat lama dan  prosesnya pun sangat panjang karena tadinya orang susah, buat makan saja nyari pagi buat makan sore, sebaliknya nyari sore buat makan pagi," ungkapnya Ibu Sarinah, Jumat (11/3/22).

Sarinah menuturkan bahwa dengan terus berdoa dan berikhtiar bahkan sampai hijrah ke kampung orang lain dan selalu menyisihkan uang hasil usaha ke celengan. 

Salah satu tokoh agama Kp Bulagor, Ustadz Dahlan mengatakan jika kita tidak bisa berangkat ibadah ke tanah suci yang nomor satu yaitu naik haji kalau dalam Rukun Islam itu yang ke lima tentu kita  boleh berangkat yang nomor duanya yaitu ibadah umrah.

"Kalau ibadah haji yang pertama itu wajib, kalau yang kedua dan ketiganya atau seterusnya itu hukumnya termasuk sunah," terang Ustadz Dahlan saat acara riungan sebelum keberangkatan Ibu Sarinah ke Tanah Suci.

Ustad Dahlan mengatakan makanya kalau kita sudah mampu dananya mencukupi buat kesana ayo segeralah ke tanah suci Mekah, karena disana ada keistimewaan yang sangat luar luar biasa, disana kita menjadi tamunya Allah dan kita disana harus pasrahkan diri sujud kepada Allah dihadapan Ka'bah,"tuturnya.

"Ketika kita akan mencium hajar Aswad jangan mengingat harta anak dan keluarga, kita pasrahkan diri kepada Allah, sebab saya sendiri yang pernah mengalaminya, ketika ngantri mau mencium hajar Aswad, ingat sama anak masih pada kecil - kecil, dari situlah saya hampir pingsan, dan akhirnya saya niatkan diri pasrah kepada Allah, dan Alhamdulillah akhirnya selamat bisa mencium hajar Aswad,"pungkasnya. (Mk/Wans).