Waduh!!! Mushola Al Ikhlash Didepan Terminal Jatijajr, Dihancurkan Satpol-PP Dan Excavator PUPR Depok

Depok, RN 39 personil Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) beserta Linmas kota Depok, lakukan pembongkaran Mushola Al IKHLASH untuk pemban...

Depok, RN

39 personil Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) beserta Linmas kota Depok, lakukan pembongkaran Mushola Al IKHLASH untuk pembangunan Masjid Agung yang berada di Komplek Pinus jalan Jakarta - Bogor KM 37,5 depan Terminal Jatijajar, Jum'at (25/03/2022).

Sebab, Mushola Al IKHLASH terbangun pada 27 Rajab 1405 - H, Tanggal 18 April 1985 - M, terlihat masih kokoh dan bersih. Pasalnya, Sebelum Masjid Agung resmi dimulai pembangunannya oleh Pemkot Depok, Mushola tersebut dapat digunakan beberapa umat Muslim Warga Komplek Pinus serta Warga depan Komplek Pinus, untuk beribadah saat bulan Ramadhan 1443 H, yang sebentar lagi akan tiba. 

Menurut informasi yang dihimpun Jaringan Berita Kota Depok (JBKD), Warga Komplek Pinus Rt 05 Rw 01 Kelurahan Jatijajar, berawal menerima surat pemberitahuan pengosongan rumah, yang diserahkan oleh pihak Pemerintah kota (Pemkot) Depok, Senin,  07 Maret 2022.

Padahal, surat edaran tersebut dikeluarkan oleh Drs. Supian Suri, MM, Sekretaris Daerah Depok, untuk diserahkan ke penghuni rumah Komplek Pinus, Jum'at 04 Maret 2022.

Gullith (32) tahun, Warga Komplek Pinus menjelaskan kronologis sebelum kejadian exsekusi berlangsung yang dilakukan Satpol-PP kota Depok, sangat kaget terima surat edaran pemberitahuan pengosongan rumah yang tembusannya ada pihak Kelurahan Jatijajar.  

"Kenapa pihak Kelurahan tidak beri kabar ya? Ketika itu juga, saya coba tanyakan ke Lurah Jatijajar beserta Sekretaris Kelurahannya, tetapi mereka tidak pernah mendapatkan surat tembusan pemberitahuan tersebut," tandas Gullith. 

Rabu, 23 Maret 2022 sekitaran pukul 17,56 Wib, tambahnya, 2 petugas Satpol-PP bersama LPM dan Linmas kelurahan Jatijajar datang ke Komplek Pinus, melihatkan surat untuk Warga penghuni segera tandatangani.

"Kami disuruh tanda tangan oleh petugas Satpol-PP, perihal pengosongan rumah, tapi kami tidak mau," ucapnya. 

Menurut Dicky A.Jenusi, (73) tahun, pensiunan Dinas Departemen Kehutanan yang selama ini tinggal di komplek tersebut menegaskan, pihak Satpol-PP dan Pemkot Depok terkesan tidak manusiawi. 

Mushola Al IKHKLASH yang dihancurkan excapator PUPR kota Depok, masih bisa dimanfaatin Warga Pinus untuk beribadah. kok seketika itu mereka hancurkan? tegas Dicky A.Jenusi.

Semua yang berada disini manusia, kami ditugaskan langsung dari Kementrian Kehutanan, menjaga hutan ini. Kenapa tiba-tiba kami diusir oleh Pemerintah Kota Depok?

"Setau kami, tanah ini Kementrian Kehutanan yang memiliki. Kenapa Pemkot Depok yang usir kami? Kalau memang mau mengusir kami, seharusnya dengan cara yang baik," cetusnya.

Adakan sosialisasi dan mendiasi terlebih dahulu, lanjutnya, bukan beritahukan surat untuk kami tandatangani dan lakukan exsekusi. 

"Banyak bangunan yang kosong, seperti Pos Diahup mungkin bisa di bongkar terlebih dahulu. Jangan Musholla Al IKHLAS yang dihancurkan," pungkas Dicky A.Jenusi yang sudah puluhan tahun tinggal di Komplek Kehutanan Pinus.

Di tempat yang sama, Untung, Satpol-PP yang pimpin langsung exekusi bangunan Mushola Al IKHLASH, saat dimintai keterangan mengatakan, Mushola tersebut sudah tidak digunakan lagi oleh Warga Pinus," ujarnya.  

M Sutoyo