Berdalih Kebersamaan, Dana Bos Rp.2 ribu Persiswa Masuk Ke K3S Munjul

Pandeglang, Radar Nusantara  Patut diduga sejumlah dana mengalir deras kepada Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Munjulq Kabupate...

Pandeglang, Radar Nusantara 

Patut diduga sejumlah dana mengalir deras kepada Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Munjulq Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten dengan dalih untuk kepentingan kebersamaan yang bersumber dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tingkat Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang tak jelas peruntukannya dan ditenggarai menyalahi juklak dan juknis penggunaan BOS. 

Kepada media, salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa Dana Kebersamaan yang bersumber dari dana Bantuan Operasional Sekolah itu sudah dilakukan sejak 2 tahun. 

"Dana kebersamaan sudah berjalan sejak tahun 2021 lalu hingga sekarang, dengan nominal pungutan sebesar Rp 2.000,-  persiswa. Namun uang yang disetorkan kepada K3S dari setiap sekolah itu bervariatif tergantung jumlah siswa masing-masing sekolah," kata sumber saat ditemui di wilayah Munjul, sebut saja Abidin (nama samaran), Rabu (13/4/22).

Lebih lanjut dikatakan Abidin, selama ini kami tidak pernah mendapatkan kejelasan terkait peruntukan dan rincian realisasi pengunaan Dana Kebersamaan tersebut.

"Setahu saya, uang yang berasal dari setiap pencairan dana BOS dengan sebutan dana kebersamaan tersebut disetorkan oleh Bendahara atau Kepala Sekolah kepada Bendahara K3S," imbuhnya.

Dadang Supratman selaku Sekertaris K3S saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa dana kebersamaan senilai Rp 2 ribu Persiswa dari dana BOS memang ada dan sudah berjalan hingga 2 tahun. 

"Dari 22 SDN di Munjul, setiap pencairan dana BOS ada untuk Iuran Wajib Pramuka (IWP) Rp 500,- dan untuk Dana Kebersamaan Rp.2.000,- setiap siswa yang disetor oleh masing-masing sekolah kepada bendahara K3S ," terang Dadang melalui telepon genggam.

Dadang yang mengaku sebagai Kepala SDN Curuglanglang 2 dan juga Sekertaris Kwarran menuturkan bahwa dana kebersamaan itu digunakan untuk beberapa kepentingan.

"Dana kebersamaan itu sudah berjalan selama 2 tahun dan  dipergunakan untuk operasional Kantor, operasional Operator Sekolah (OPS) dan juga untuk kepentingan operasional kegiatan kelompok kerja Kepala Sekolah (K3S)," jelasnya melalui telepon genggam.

Hal berbeda dikatakan Kalim Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah yang membantah adanya informasi iuran dana kebersamaan dari Dana Bos. 

"Iuran kebersamaan yang berasal dari dana BOS itu gak benar dan gak ada yang seperti itu. Gak ada pungutan pungutan," bantah Kalim Ketua K3S Kecamatan Munjul.

Kalim yang mengaku Kepala SD Sukasaba 1 kembali menegaskan bahwa dana kebersamaan itu gak ada sama sekali.

"Dana kebersamaan itu gak ada sama sekali dan kami tidak menerima dan sama sekali tidak ada baik tahun ini dan tahun kemaren," pungkasnya singkat. (Wans/Red).