Di duga oknum kades di kabupaten Kuningan bermoral bejat, jalin asmara dengan istri orang

Kuningan, RN Tersiar kabar Kepala Desa Cibulan Kecamatan Cidahu Kabupaten Kuningan, berinisial IW, jalin asmara dengan  istri orang berinisi...

Kuningan, RN

Tersiar kabar Kepala Desa Cibulan Kecamatan Cidahu Kabupaten Kuningan, berinisial IW, jalin asmara dengan  istri orang berinisial IM.

 Menurut informasi yang di himpun IW selain menjabat kepala desa dia juga sebagai ketua Porum Pendidikan Kesetaraan Belajar Masyarakat (PKBM), dan IM seorang guru PAUD di wilayah Desanya sendiri.

Kabar tentang perselingkuhan keduanya juga di benarkan oleh salah satu perangkat desa,bahkan menurutnya beberapa warga sempat demo ke Balai desa mempertanyakan kelakuan sang kades yang telah merusak citra desa terbaik. dan ingin mendengar langsung kebenarannya terucap dari mulut kades sendiri

" Ya benar adanya informasi tersebut sesuai  dengan fakta, namun menurut informasi,  sudah ada islah antara Kuwu dengan suami  pelaku, namun rupanya masyarakat tidak puas sehingga warga melakukan demo menuntut kejelasan dari kades,  tapi sampai sekarang kades nya jarang masuk, bahkan sejak kejadian baru dua kali masuk kerja " jelasnya.

Di duga sudah kenyang atau lama menjalin hubungan terlarangnya dengan IM, akhirnya kelakuan bejatnya terendus suami IM dan  warga, hingga akhirnya warga desa Cibulan ini , ramai ramai mendatangi kantor kepala desa , karena masyarakat menilai prilaku oknum kepala desa ini tidak layak untuk di jadi kan pemimpin. Bahkan dia mencoreng nama baik PKBM di Kabupaten Kuningan, 

Dalam hal ini Kepala desa di nilai gagal menjadi panutan bagi warganya, tidak semestinya orang yang di percaya sebagai seorang pemimpin melakukan tindakan yang melanggar aturan Perundang-Undangan, norma dan agama.

Perlu untuk menjadi pengetahuan selingkuh di mata agama dan masyarakat memiliki konotasi yang sangat negatif dan tidak sesuai dengan norma dan adat ketimuran, sementara di mata hukum yang berlaku di Negara ini, selingkuh termasuk perbuatan zina, di mana dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) diatur dalam Bab XIV, Kejahatan Terhadap Kesusilaan, tepat Pasal 284 ayat (1) sampai dengan ayat (5), huruf A KUHP, pelaku perselingkuhan baik suami / istri diancam dengan hukuman paling lama sembilan bulan masa kurungan ini berlaku untuk orang yang selingkuh dengan suami / istri.

Sampai berita ini di munculkan tim sudah berusaha konfirmasi ke IW tetapi belum berhasil, lewat telepon seluler pribadinya juga belum ada jawaban.

 (Team)