Disnaker Kota Cimahi Lakukan Penambahan Fitur pada Aplikasi Sidakeptri

Cimahi, RN Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cimahi, telah melakukan penambahan fitur untuk Sistem Informasi Data Ketenagakerjaan dan Pelat...

Cimahi, RN

Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cimahi, telah melakukan penambahan fitur untuk Sistem Informasi Data Ketenagakerjaan dan Pelatihan Terintegrasi (Sidakeptri).

Hal itu telah disosialisasikan dan pelatihan kepada berbagai unsur baik secara online maupun tatap muka.

Seperti yang diungkapkan oleh  Kepala Bidang (Kabid) Pelatihan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Cimahi, Teja Dahliawati, S.Sos. disela-sela acara sosialisasi Sidakeptri yang di gelar di Gedung A Pemkot Cimahi,.

Menurut Teja, yang mengikuti sosialisasi penggunaan aplikasi Sidakeptri terdiri berbagai unsur, baik secara online maupun tatap muka,

"Kalau yang secara online itu ada yang dari perusahaan, kemudian juga ada dari LPK, ada dari kelurahan, kecamatan termasuk dari ketua RW," tukasnya.

Selanjutnya menurut Teja, bahwa pastinya masyarakat pencari kerja baik secara umum, 

"Bukan hanya teman-teman dari SMK saja, tapi yang secara ofline Kami mengundang para siswa yang ada di 16 SMK yang ada di Kota Cimahi," imbuhnya.

Sedangkan terkait masalah aplikasi Sidakep Tri tersebut, tambah Teja hanya penambahan beberapa fitur saja,

"Jadi dikarenakan Sidakeptri sudah sering diekspos, jadi ini hanya penambahan skill up saja yang di updatenya," katanya.

Jadi sambung Teja, Sidakeptri tersebut sekarang ada penambahan fitur yang diberinama is skill Up,

"Skill up ini kita hadirkan sebagai satu solusi dari permasalahan yang ada di Kota Cimahi saat ini, terkait dengan disparitas kopentensi," ucapnya.

Karena adanya kesenjangan kompetensi, ulas Teja kembali, antara kopetensi pencari kerja dengan lowongan kerja yang ada,

"Hal itulah yang menjadi suatu permasalahan dan menjadi satu kondisi, dimana angka pengangguran kita juga saat ini cukup meningkat," jelas Teja.

Maka dari itu, tambah Teja, dengan kehadiran Skill Up ini, semua untuk menjawab terkait dengan kopentensi yang di butuhkan oleh para pencari kerja.

"Tetapi kita melalui online, dikarenakan dengan anggaran yang terbatas dari Kota Cimahi khususnya di Dinas Tenaga Kerja, kami hanya bisa melaksanakan pelatihan secara konvensional itu dari tahun ke tahun dengan angka yang tidak terlalu signifikan," terangnya.

Angka tersebut ujar Teja pada posisi 200 orang, bahkan ada penambahan hanya 250 ditahun berikutnya.

"Tetapi kalau kita bandingkan dengan angka pengangguran saat ini posisi sebanyak 38 ribu, kapan kita akan mencapai penuntasan angka pengangguran tersebut," imbuhnya.

Dengan adanya penambahan fitur skill up ini, papar Teja, merupakan sebuah fasilitas untuk para pencari kerja dengan maksud dapat memaksimalkan kopentensinya dimana saja dan kapan saja.

"Dengan adanya skill up tersebut, kami merasa optimis, ini bisa berjalan? Karena Kota Pemerintahan Cimahi itu menyediakan berbagai skup WiFi, di 312 RW se Kota Cimahi," terang Teja.

Dengan adanya jaringan WI-FI tersebut di 312 RW tersebutlah, maka dari pihak Disnaker optimis hal ini akan berhasil dalam pelatihan online di Kota Cimahi,

"Bahkan kegiatan pelatihan online ini akan berjalan dengan lancarnya, serta akan mendapatkan sertifikat, dan sertifikat tersebut di keluarkan dari LPK yang sudah terverifikasi, baik lembaganya maupun instruktur nya" papar Teja.

Bahkan kedepannya melalui skill up tersebut, Teja berharap para lulusan online dapat di manfaatkan untuk bisa bekerja oleh perusahaan atau industri,

"Karena LPK yang kita pilih, sudah sudah ada MoU-nya dengan para perusahaan ataupun industri yang ada di Kota Cimahi,"

Jadi sambung Teja, konsep dari skill up ini merupakan sebuah konsep yang luar biasa,

"Jadi konsep Skill up ini merupakan konsep pentahelix, karena melibatkan perusahaan, melibatkan LPK, BKK, Pemerintahan Kota Cimahi dan pencari kerja," tukasnya kembali.

Bahkan yang terkait untuk disabilitas pun, kata Teja, pihaknya sudah membuat satu konten

"Jadi yang untuk disabilitas kita juga sudah membuat satu konten jadi talent yang kita ambil untuk membuat sebuah konten itu dari teman-teman tunanetra, disabilitas, tetapi tentunya yang melakukan proses videonya pastinya yang non tunanetra," tandasnya.

R. Harry KP.